Baghdad (ANTARA News) - Lebih dari 60 orang tewas dalam gelombang bom mobil di ibu kota Irak Sabtu malam, kata sumber-sumber keamanan dan medis.

Ledakan paling mematikan terjadi di Kabupaten Bayaa, di mana sebuah bom mobil meledak, menewaskan 23 orang, banyak dari mereka anak muda yang sedang bermain biliar.

Serangkaian pemboman terutama menargetkan daerah-daerah mayoritas Syiah di ibu kota Irak menewaskan sedikitnya 25 orang pada Sabtu, kata beberapa pejabat keamanan dan medis.

Enam bom mobil dan satu bom pinggir jalan menghantam tujuh daerah yang berbeda di Baghdad, juga melukai lebih dari 85 orang lainnya.

Serangan itu terjadi ketika pasukan keamanan memerangi gerilyawan di utara Kota Mosul, dalam bentrokan yang menewaskan 59 orang.

Di Ramadi, sebelah barat Baghdad, para gerilyawan mengambil ratusan mahasiswa dan staf disandera di satu universitas, memicu serangan yang dipimpin oleh pasukan khusus untuk membebaskan mereka.

Kekerasan melaju pada tingkat tertinggi sejak 2006-2007, ketika puluhan ribu orang tewas dalam konflik sektarian antara mayoritas Syiah Irak dan minoritas Arab Sunni.

Lebih dari 900 orang tewas bulan lalu, menurut angka yang dikompilasi secara terpisah oleh PBB dan pemerintah.

Sejauh tahun ini, lebih dari 4.300 orang telah tewas, menurut angka AFP.

Para pejabat menyalahkan faktor eksternal untuk pertumpahan darah meningkat, terutama perang saudara di negara tetangga Suriah.

Namun para pengulas mengatakan, meluasnya kemarahan Arab Sunni dengan pemerintah yang dipimpin Syiah juga menjadi faktor utama.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014