Berlin (ANTARA News) - Negara-negara Balkan memiliki "prospek jelas" untuk bergabung dengan Uni Eropa, namun prosesnya akan panjang, kata Kanselir Jerman Angela Merkel dalam satu podcast disiarkan Sabtu.

"Kami mendukung aksesi. Tetapi kita tidak berpikir bahwa kita punya sesuatu untuk mendapatkannya jika kriteria tidak dihormati. Dan ada beberapa kriteria yang sangat jelas untuk langkah-langkah lebih dekat dengan Uni Eropa," kata Merkel, yang dijadwalkan bertemu Perdana Serbia Menteri Aleksandar Vucic di Berlin, Rabu.

Tetapi jika kriteria dan perjanjian dihormati, "maka ada prospek jelas bagi negara-negara Balkan barat" untuk bergabung dengan Uni Eropa, katanya.

Pendatang baru Uni Eropa harus memenuhi standar demokrasi kunci sebelum menjadi kandidat dipertimbangkan untuk bergabung, satu proses yang kemudian perlu waktu bertahun-tahun sebagai negara membawa undang-undang yang berlaku sesuai dengan blok tersebut.

Menekankan "komitmen kuat" Jerman di Balkan, Merkel mengatakan pemerintahnya telah mengundang semua negara di kawasan itu untuk bergabung dalam satu konferensi di Berlin pada akhir Agustus.

Dia juga memuji kemajuan Serbia dalam menormalkan hubungan dengan Kosovo, mengakui bahwa ia meragukan dua atau tiga tahun yang lalu mengenai apakah kemajuan itu bisa dicapai.

Pristina secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008 dan memenangkan pengakuan dari sekitar 100 negara, memicu kemarahan di Belgrade.

Tetapi dua musuh sengit mencapai kesepakatan bersejarah pada tahun 2013 untuk menormalkan hubungan mereka, membuat mereka kokoh di jalan menuju kemenangan keanggotaan Uni Eropa.

Yunani menjadi negara Balkan pertama yang bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1981, diikuti oleh Slovenia pada tahun 2004. Rumania dan Bulgaria pada tahun 2007 dan Kroasia pada tahun 2013.

Kandidat Uni Eropa Balkan lainnya selain Serbia dan Kosovo adalah Montenegro, Macedonia, Albania dan Bosnia.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014