"Saya berharap bahwa dalam beberapa hari ke depan kita bisa melihat beberapa langkah yang diambil, yang menghendaki mengurangi ketegangan ..., Saya yakin ada cara ke depan, kita mencari bantuan Rusia dan harapan kami adalah bahwa kita tidak akan harus pindah ke sanksi yang lebih serius dan langkah-langkah lain," katanya.
Dia berbicara tentang "kemungkinan gencatan senjata, kemungkinan Rusia membantu untuk bisa mendapatkan separatis guna mulai meletakkan senjata mereka, keluar dari gedung-gedung dan mulai membangun Ukraina, di mana kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi."
Kerry berbicara pada saat milioner coklat didukung Barat, Petro Poroshenko dilantik sebagai presiden baru Ukraina.
Pada Jumat Poroshenko mengadakan pertemuan pertamanya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Prancis sejak kemenangan pemilu 25 Mei, yang mempercayakan kepadanya dengan penjinakan krisis berdarah yang telah mengguncang tatanan pasca-Perang Dingin dan menggambar ulang peta Eropa setelah aneksasi Rusia atas Krimea.
Negara-negara Barat telah mengancam akan menjatuhkan sanksi-sanksi baru untuk menghukum seluruh sektor ekonomi Rusia jika Putin gagal menunjukkan pendekatan lebih kooperatif pada Ukraina pada akhir bulan.
Ketegangan di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan pemerintah mengakui bahwa mereka telah kehilangan kontrol tiga pos perbatasan yang secara rutin diserang oleh para pemberontak.
Tetapi Putin membuat catatan optimis mengejutkan setelah pembicaraan dengan Poroshenko, ia mengatakan menyambut sikap Ukraina mengenai perlunya "untuk mengakhiri pertumpahan darah secepatnya di timur Ukraina." Demikian laporan AFP.
(Uu.H-AK)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014