Saya jelek-jelek begini pensiunan jenderal juga, jadi tahu dan paham bagaimana trik penggalangan dukungan semacam itu, dan sebisa mungkin akan saya cegah tidak terjadi di daerah saya."

Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Koalisi partai dan pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Wilayah Lampung dan Sumatera Bagian Selatan, Sjachroedin ZP menyatakan siap mengantisipasi dan menjalankan strategi khusus untuk mencegah penggalangan TNI aktif mendukung capres tertentu, sebagaimana diadukan terjadi di DKI Jakarta.

"Saya jelek-jelek begini pensiunan jenderal juga, jadi tahu dan paham bagaimana trik penggalangan dukungan semacam itu, dan sebisa mungkin akan saya cegah tidak terjadi di daerah saya," kata dia, di Bandarlampung, Sabtu.

Mantan Gubernur Lampung dua periode itu menegaskan, akan menurunkan jaringan yang dimiliki agar hal-hal yang dimaksud tidak terjadi, namun dia enggan mengungkap upaya strategi pencegahan tersebut secara lebih detail.

"Yang penting kami akan melakukan dengan cara-cara terhormat, karena Jokowi-Jusuf Kalla adalah sosok yang pantas dan diperlukan untuk memimpin Indonesia ke depan," kata dia lagi.

Hal itu diungkapkan Sjachroedin dalam rapat koordinasi koalisi partai dan relawan pendukung Jokowi-JK di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Lampung, Sabtu sore.

Dalam rapat tersebut, ditetapkan bahwa partai koalisi pendukung Jokowi-JK akan mengadakan rapat besar di lima titik di Lampung dalam periode satu bulan ke depan.

"Satu titik meliputi tiga kabupaten, jadi 15 kabupaten kebagian semua," kata Sjachroedin lagi.

Selain itu, untuk pemenangan Jokowi-JK, dia juga menginstruksikan kepada tim pemenangan di tingkat kecamatan untuk mengoperasikan mobil keliling yang akan berkampanye dan melaksanakan dialog dengan masyarakat.

"Mobil ini akan berkeliling tiap hari, berdialog dengan masyarakat dan menyebarkan visi-misi Jokowi-JK," kata dia pula.

Dalam satu hari, dia mengatakan, akan menyiagakan dua mobil untuk berkeliling melakukan misi tersebut.

Menurut rencana, Jokowi-JK akan berkampanye di Lampung pada 12 Juni 2014 mendatang, dan Sjachroedin menyatakan dirinya dan tim siap untuk mengawal kampanye tersebut.

"Kami siaga saja menunggu perintah, karena kampanye model pak Jokowi ini berbeda, jadi masih menunggu koordinasi," kata dia lagi. (AH*B014)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014