Jakarta (ANTARA News) - Hari keempat kampanye Pemilu Presiden 2014 di akhir pekan, Sabtu, diwarnai dengan pengumuman Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bahwa tidak ada pelanggaran jadwal kampanye sebagaimana dilaporkan masing-masing pihak sebelumnya.

Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan baik pihak Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak terbukti melanggar jadwal kampanye karena tidak memenuhi unsur-unsur kampanye.

Sebelumnya Bawaslu menerima sejumlah laporan terkait pelanggaran jadwal kampanye yang dilakukan kedua kubu capres-cawapres.

Kubu Jokowi-JK dilaporkan tim advokasi pasangan Prabowo-Hatta ke Bawaslu karena dinilai melakukan pelanggaran saat memberikan sambutan di acara pengundian nomor urut peserta Pilpres 2014 dengan mengajak memilih nomor urut dua.

Sementara kubu Jokowi melaporkan balik kubu Prabowo-Hatta ke Bawaslu, karena diduga melakukan pelanggaran jadwal kampanye dengan memaparkan visi-misinya di Rapimnas DPP Partai Demokrat.

Terkait dugaan pelanggaran kampanye oleh Jokowi, Nelson mengatakan, perbuatan tersebut tidak melanggar karena tidak menawarkan visi dan misi serta program.

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan tertulis yang disampaikan tim Jokowi, telah disampaikan juga bahwa dalam kesempatan itu Jokowi tidak mensosialisasikan visi-misinya.

"Sedangkan dalam keterangannya secara langsung pagi tadi pak Joko Widodo juga menjelaskan dalam acara tersebut dia tidak menyampaikan visi-misi program dan tidak pernah ada maksud kampanye," kata Nelson.

Sementara itu terkait dugaan pelanggaran jadwal kampanye yang dilakukan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saat menghadiri Rapimnas Partai Demokrat beberapa waktu lalu, hal itu juga disimpulkan Bawaslu bukan merupakan pelanggaran.

Alasan Bawaslu, dialog antara kubu Prabowo-Hatta dengan DPP Partai Demokrat yang diwakili Ketua DPP Demokrat Syarief Hasan dalam Rapimnas itu dilakukan secara internal dan tertutup.

"Dalam keterangannya, Hatta Rajasa juga mengatakan kepada Bawaslu bahwa pihaknya memang hadiri Rapimnas DPP Demokrat dan melakukan dialog politik internal tertutup, dan dalam acara itu dia hanya menyampaikan grand design pemikiran mengenai tantangan bangsa ke depan, tapi tidak memuat visi-misi," jelas Nelson.

Nelson juga menekankan bahwa baik kubu Prabowo-Hatta maupun DPP Demokrat sama-sama tidak mengetahui kegiatan Rapimnas kala itu disiarkan langsung oleh salah satu tv swasta.

"Kedua pihak tidak tahu dialog politiknya disiarkan secara langsung oleh TvOne. Bawaslu menyimpulkan tidak ada pelanggaran jadwal kampanye Prabowo-Hatta, namun terhadap Direktur Penyiaran TvOne, Bawaslu menyimpulkan, kegiatan penyiarannya itu termasuk kegiatan penyiaran kampanye," kata Nelson.

Bawaslu, kata Nelson, akan merekomendasikan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan sanksi kepada TvOne sesuai perundang-undangan yang berlaku.


Dukungan Ulama

Sementara itu, pada hari keempat kampanye diwarnai dengan dukungan sejumlah ulama kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Di Bogor, sejumlah ulama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Muslim Bersatu (KMB) mengharapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta dapat memberikan perhatian pada sektor keagamaan.

"Harapan ulama pada kepemimpinan Prabowo-Hatta supaya memberikan perhatian pada pembangunan keagamaan," kata Pendiri Pondok Pesantren Baitul Rohim KH Adam Ibrahim dalam deklarasi KMB di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

KH Adam Ibrahim yang juga ketua MUI Kota Bogor, menyebutkan, pembangunan keagamaan yang dimaksudkan adalah lewat pendidikan moral dan akhlak.

Menurut Adam, sosok Prabowo yang tegas menjadi teladan para ulama untuk memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut pertama tersebut.

KH Adam Ibrahim memaknai pemilihan presiden tahun ini bahwa dua pasangan calon yang tampil adalah putra-putra terbaik bangsa.

Pada diri kedua pasangan calon presiden tersebut, lanjut KH Adam, ada sosok tegas, dan jujur. Hanya saja sosok yang mewakili perjuangan para ulama ada pada diri Prabowo-Hatta.

"Sebagai pemikiran itjihat ulama khususnya di Bogor, dalam kondisi perpindahan kekuasaan dari presiden lama ke yang baru pastinya Prabowo sosok yang diharapkan. Karena persyaratan jadi pemimpin itu dalam istilah Sunda, pesagih ilmunya, gagah badannya, tegas orangnya, demokrasi, itulah pemimpin yang tangguh," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Keluarga Muslim Bogor yang juga ketua Koalisi Muslim Bersatu, Fachrudin Sukarno menyebutkan, sosok Prabowo memiliki kebijakan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Menurutnya, visi dan misi Prabowo-Hatta jelas dari segala aspek, di bidang hukum tegas dan berkeadilan, di bidang ekonomi baik nasional maupun internasional, bidang pendidikan, serta mengelola aset bangsa tanpa campur tangan aset.

"Kita semua mengharapkan dari sisi ulama, kepemimpinan Prabowo-Hatta ke depan ada keberpihakan terhadap pondok pesantren. Sebagai orang yang tumbuh di lingkungan pondok pesantren, saya merasakan belum ada perhatian yang maksimal, seperti infrastruktur, dan anggaran. Pondok pesantren selalu di anak tirikan, padahal dia lembaga pendidikan yang strategis," ujar Fachrudin.

Ia mengatakan pihaknya menargetkan 65 persen suara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta, Koalisi Muslim Bersatu akan melakukan sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat melalui ulama dan dai-dai yang turun ke lapangan.

"Kami akan berikan pemahaman, agar paham betul kepemimpinan Prabowo-Hatta. Masyarakat jangan sampai salah memilih kalau tidak akan menyesal lima tahun ke depan," ujarnya.

Tak hanya pasangan Prabowo-Hatta yang mendapat dukungan ulama. Di Tangerang, pasangan Jokowi-JK juga mendapat dukungan kiai Nahdlatul Ulama (NU) se-Tangerang bagian utara karena dinilai lebih dekat dengan kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

"Saya perwakilan dewan kiai dan ustadz Tangerang utara mendeklarasikan untuk memilih Jokowi-JK. Darah kami adalah hijau yang merupakan perwujudan dari NU seratus persen," ujar KH Herman Juhdi dalam acara Silaturahmi Kiai Kampung Dukung Jokowi-JK di Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, Teluknaga, Tangerang, Sabtu.

Ia berharap kepemimpinan Jokowi-JK ke depan lebih memberikan kemakmuran bagi rakyat, termasuk para ustadz dan kiai kampung.

"Keberadaan pondok pesantren pun tak bakal lagi dinomorduakan karena sang pemimpin menjadi salah satu bagian dari kaum santri," kata pengasuh Ponpes Al Hasaniyah itu.

Sebelumnya Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menjelaskan alasan PKB mendukung dan mengusung Jokowi-JK sebagai capres-cawapres pada Pemilu Presiden 2014.

Menurut Muhaimin, dukungan pada Jokowi berawal dari lamaran Jokowi kepada PKB yang merasa sangat cocok dengan Islam ahlussunah wal jamaah yang dipraktikkan NU, organisasi Islam yang melahirkan PKB.

Dari pendekatan yang dilakukan, kata Muhaimin, PKB melihat ada motivasi dalam diri Jokowi untuk memperkuat NU yang berhaluan moderat, di tengah maraknya kelompok Islam berhaluan garis keras, yang kini berkumpul mendukung calon presiden-wakil presiden yang lain.

Selain itu, kata Muhaimin, DPP PKB memutuskan memilih Jokowi-JK karena kesabarannya dalam mendekati rakyat dari semua lapisan.

"Indonesia sangat membutuhkan pemimpin seperti itu," kata Muhaimin.

Menurut Muhaimin, kemenangan pasangan Jokowi-JK diyakini membawa angin segar bagi kaum Nahdliyin atau warga NU, sehingga para kiai kampung kelak bisa lebih berperan aktif dalam pembangunan.

"PKB sebagai partai yang dilahirkan oleh NU dan didirikan oleh Gus Dur berusaha untuk memperbaiki dan menyejahterakan kiai kampung dan pondok pesantren," katanya.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla. (D018/Z002)

Oleh Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014