Moskow (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu menyatakan dirinya mendukung penangguhan pengiriman senjata untuk Israel, yang digunakan dalam operasi militer di Gaza, serta menyebut tindakan tersebut sebagai prioritas untuk meredakan ketegangan di kawasan.

"Saya yakin, mulai hari ini, prioritasnya adalah kembali kepada penyelesaian politik (dalam konflik) dan menghentikan pasokan senjata untuk kegiatan militer di Jalur Gaza. Prancis tidak memasok mereka [dengan senjata]. Selain itu, prioritas kami sekarang adalah menghindari eskalasi," kata Macron kepada stasiun radio France Inter.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan ke Israel dari Jalur Gaza yang mengakibatkan lebih dari 1.100 orang tewas - militer dan warga sipil - dan menyandera banyak orang.

Sebagai balasan, Israel memberlakukan blokade menyeluruh terhadap Gaza, dan memulai pemboman besar-besaran, serta invasi militer ke daerah kantong Palestina tersebut.

Jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak awal konflik telah mencapai 41.825 sementara lebih dari 96.900 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan daerah kantong tersebut.

Sumber: Sputnik
Baca juga: Prancis kecam serangan pemukim Israel ke sekolah dasar di Tepi Barat
Baca juga: Prancis: Israel mendorong kawasan ke dalam perang regional
Baca juga: Prancis, Norwegia kritik Israel karena persona non grata Sekjen PBB

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024