Banjarbaru (ANTARA) - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (FPIK ULM) berupaya menemukan formula mempercepat transformasi sektor perikanan dunia menuju ekonomi biru yang berkelanjutan dengan mengumpulkan pakar dari berbagai negara di seminar internasional.

"Total ada 97 orang pemakalah berasal dari berbagai instansi dan perguruan tinggi dalam dan luar negeri rembuk bersama mencari solusi sebagaimana tema seminar yakni akselerasi transformasi perikanan berkelanjutan dalam mendukung blue economy dan adaptasi perubahan iklim menuju sustainable development goals 4.0," kata Nursalam, S.Kel, M.S selaku ketua panitia seminar saat pembukaan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu.

Tema yang diangkat, kata Nursalam, didasari atas kesadaran akan pentingnya perubahan mendasar terhadap cara pandang dalam mengelola sumber daya perikanan dan kelautan ke depan agar tetap berkelanjutan.

Dia menyebut sektor perikanan dan kelautan saat ini berada di persimpangan kritis, dan sangat terdampak atas terjadinya perubahan iklim, eksploitasi berlebihan, serta kerusakan lingkungan.

Baca juga: ULM kumpulkan pakar dunia bahas transformasi pembelajaran era digital

Baca juga: ULM bangkit mempercepat reakreditasi untuk kembali A


Di sisi lain, sektor ini penting bagi ketahanan pangan, perekonomian dan penghidupan jutaan orang di seluruh dunia.

Hal ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14 yang berfokus pada pelestarian ekosistem laut dan pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.

"Jadi kehadiran para akademisi di seminar ini merupakan bentuk nyata terhadap upaya kita dalam membahas dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi sektor perikanan dan kelautan saat ini, termasuk partisipasi 250 orang peserta dari dosen dan mahasiswa serta pemangku kepentingan," katanya.

Seminar internasional kali ini memasuki tahun kedua dan tahun ke-10 untuk seminar nasional dilaksanakan dalam rangkaian memperingati lustrum ke-12 atau 60 tahun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ULM sekaligus dies natalis ke-66 ULM tahun 2024.

Acara dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang mengapresiasi langkah maju ULM dalam upaya membantu pemerintah daerah di Kalsel khususnya meningkatkan sektor perikanan dan kelautan.

"Dengan hasil penelitian para pakar dunia ini tentunya sangat bermanfaat sebagai masukan pemerintah pusat dan daerah terkait pengelolaan sektor penting bagi ekonomi masyarakat ini," ucapnya.

Sementara Wakil Rektor IV ULM Bidang Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Sistem Informasi Dr Yusuf Azis, MSc menyatakan seminar kali ini memberikan kontribusi besar bagi kemajuan institusi ULM sekaligus memberikan banyak rekomendasi solusi dari masalah pengelolaan sumber daya perikanan agar ke depan bisa lebih bertransformasi.

Diketahui dari sejumlah pakar yang menyampaikan materi, turut pula Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ULM Dr Untung Bijaksana, MP yang membahas peluang budidaya ikan gabus atau dalam bahasa Banjar disebut ikan haruan.

Adapun pemakalah luar negeri yang hadir di antaranya dari Sudan University of Science and Technology, Khartoum State, Sudan, Faculty of Fisheries and Food Science, Universiti Malaysia Terengganu, Malaysia serta University of the Philippines Visayas, Filipina.

Acara semakin menarik dan penuh interaktif dengan dimoderatori Dr. Amalia Rezeki, dosen muda berprestasi ULM yang dikenal sebagai pegiat restorasi mangrove rambai di lahan basah dan penyelamat bekantan, satwa endemik Pulau Kalimantan.*

Baca juga: Balai Karantina-ULM gagas satu sistem kekarantinaan di Kalimantan

Baca juga: KLHK sebut ULM punya peran strategis dalam pengelolaan lahan basah
Pembukaan seminar internasional gelaran Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (FPIK ULM) yang dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor (ketiga kiri). ANTARA/Firman

Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024