Jakarta (ANTARA) -
Marissa Haque adalah salah satu figur publik Indonesia yang dikenal karena kemampuan multitalenta-nya. Marissa juga dikenal sebagai istri dari aktor Ikang Fawzi. Tidak hanya sukses di dunia hiburan, Marissa juga berhasil meraih prestasi di dunia politik dan akademik.
 
Pada usia 60 tahun, Marissa Haque dikabarkan tutup usia, namun berbagai keberhasilannya bisa menjadi inspirasi wanita Indonesia yang mampu menyeimbangkan karier di berbagai bidang.
 
Karier di dunia hiburan
 
Marissa Haque lahir di Balikpapan pada 15 Oktober 1962. Ia pertama kali dikenal publik sebagai aktris berbakat di era 1980-an. Marissa membintangi sejumlah film, seperti Kembang Semusim (1980), Bawalah Aku Pergi (1981), Hukum Karma (1982), Matahari Matahari (1985) dan film lainnya.
 
Sebelum sukses sebagai aktris, saat SMP Marissa pernah belajar bernyanyi dan menari di sanggar Swara Mahardika milik Guruh Soekarnoputra.

Kemudian, ia ditawarkan menjadi salah satu pemain peran di film "Kembang Semusim" yang di sutradarai oleh MT Risyaf. Kesempatan tersebut menjadi film debut pertamanya dalam dunia perfilman
 
Salah satu film populer yang membuat namanya melambung yakni Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan mendapatkan penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia sebagai Aktris Pemain Pembantu terbaik.

Baca juga: Kemarin Marissa Haque meninggal, pabrik baterai mobil listrik terbakar
 
Selain itu, berkat film tersebut itu juga, menjadi awal pertemuan Marissa dan Ikang Fawzi yang kemudian menjalin hubungan hingga menikah pada 3 Juli 1986, lalu mempunyai dua anak yaitu Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
 
Perannya dalam film-film tersebut menonjolkan kemampuannya dalam berakting, membawanya pada banyak penghargaan sebagai salah satu aktris ternama dan populer pada zamannya.
 
Tidak hanya sebagai aktris dalam dunia hiburan, Marissa pernah menjadi produser dalam filmnya yaitu "Sepondok Dua Cinta" 1990 dan "Yang Tercinta" 1991.
 
Kemudian berlanjut menjadi produser sinetron berjudul "Tetangga Idolaku" tahun 1993 dan "Salah Asuhan" tahun 1993, hingga berhasil meraih Paila Vidia Mini Seri Terbaik dari Festival Sinetron Indonesia tahun 1994. Kedua sinetron tersebut juga diperankan oleh kedua adik Marissa yakni Soraya Haque dan Shahnaz Haque.
 
Perjalanan di dunia politik
 
Selain berkarier di dunia film, Marissa juga merambah dunia politik. Pada tahun 2004, Marissa terjun ke dunia politik dengan bergabung bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia sempat terpilih sebagai anggota DPR periode 2004-2009 mewakili Dapil Jawa Barat II, Kabupaten Bandung.
 
Belum selesai masa jabatannya di DPR, ia dikeluarkan dari DPR karena mencalonkan diri menjadi calon wakil gubernur dalam Pilkada Banten 2006 bersama Zulkieflimansyah, diusung oleh PKS dan PSI, meskipun akhirnya tidak menang. Seraya hal tersebut, Marissa juga dinyatakan keluar dari PDIP.
 
Setelah itu, tahun 2007 Marissa bergabung bersama PPP. Kemudian, karena tidak mau bersebrangan partai dengan sang suami, tahun 2012 Marissa bergabung bersama PAN, partai yang di kaderi oleh Ikang Fawzi saat itu.

Baca juga: Mengenang Marissa Haque yang pergi mendadak
 
Pendidikan dan karier akademik
 
Di balik kesuksesannya di dunia hiburan dan politik, Marissa Haque juga memiliki prestasi luar biasa di bidang akademik.
 
Marissa menyelesaikan pendidikan sarjana hukum perdata di Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta, magister manajemen jurusan Human Resource and Organizations di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada, magister humaniora jurusan Psycholinguistics dengan spesialisasi Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak-anak Tunarungu di Universitas Katolik Atmajaya, hingga doktor jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lingkungan Hidup di IPB.
 
Kecintaannya pada dunia pendidikan membawa Marissa aktif sebagai dosen dan memberikan kontribusinya di bidang akademis. Kemampuannya dalam menguasai banyak bidang membuat Marissa Haque menjadi sosok yang inspiratif.
 
Profil singkat
 
Nama lengkap: Marissa Grace Haque
Suami: Ahmad Zulfikar Fawzi atau Ikang Fawzi
Anak: Isabella Muliawati Fawzi, Marsha Chikita Fawzi
 
Pendidikan
  • S3 - Doktor dari Institut Pertanian Bogor, jurusan PSL (Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lingkungan Hidup).
  • S2 - Magister Humaniora dari Universitas Katolik Atmajaya Yogyakarta, Fakultas Linguistik Terapan Bahasa Inggris, jurusan Psycholinguistics dengan spesialisasi Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak-anak Tunarungu.
  • S2 - Magister Management dari Universitas Gajah Mada, Fakultas Ekonomi & Bisnis, jurusan Human Resource and Organizations.
  • S1 - Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta, jurusan Hukum Perdata.
Baca juga: Marissa Haque dalam kenangan Ikang Fawzi

Penghargaan
  • 1995 - The Second Most Popular Actress dari Frank Small Associate research centre
  • 1994 - Best Drama TV, Best Cinematography, Best Art Director dalam film Salah Asoehan dari Festival Sinetron Indonesia
  • 1993 - Most Famous Indonesian Actress ke-3 dari SCTV
  • 1992 - Nominasi Drama Seri Terbaik dalam film "Perempuan Perempuan" dari Festival Sinetron Indonesia
  • 1991 - Nominasi Produksi Film Terbaik dalam film "Yang Tercinta" dari
  • 1990 - The Second Most Famous Indonesian Actress dari Majalah POPULAR
  • 1987 - Best Actress dalam film Matahari Matahari dari 62th Asian Pacific Film Festival di Taipei-Taiwan
  • 1986 - Nominasi untuk Aktris Terbaik dari Festival Film Indonesia
  • 1986 - The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS
  • 1985 - Artis Pendukung Terbaik dari Festival Film Indonesia (1985)
  • 1985 - Nominasi Artis Pendukung Terbaik dalam film Serpihan Mutiara Retak
  • 1985​​​​​​​ - The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS
  • 1984​​​​​​​ - The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS
  • 1983 - The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS
  • 1983 - The Queen of Toyota Astra Motor dari seluruh model di Asia Tenggara
  • 1982 - The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS
 
Organisasi
  • Ketua Bidang Lakmis (Lembaga Keuangan Mikro syariah) dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan)
  • Ketua Bidang Kehormatan dari IKADIN Depok
  • Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dari 3. MAI (Masyarakat Agrobisnis & Agroindustri Indonesia)
  • Anggota dari HKTI (Himpunan Keluarga Tani Indonesia)
  • Anggota dari PARFI (Persatuan artis Film Indonesia)
  • Anggota Pokja Hukum dan Pemerintah DN dari KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)
  • Wakil Ketua dari LPKD (Lembaga Pengembangan Kapasitas Daerah)

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024