Jakarta (ANTARA) - Mega bintang industri musik pop dunia, Taylor Swift, akhir-akhir ini muncul dalam pembicaraan terkait kasus Sean Combs alias P Diddy. Pasalnya, penyanyi yang lahir tanggal 13 Desember 1989 dengan nama lengkap Taylor Alison Swift ini diduga hampir menjadi korban skandal P Diddy.
Dugaan ini mencuat setelah Diddy ditangkap di kediamannya pada 16 September yang lalu. Diddy didakwa dalam kasus atau skandal terkait kekerasan seksual, pemerasan, penipuan, narkotika, dan prostitusi ilegal yang ia lakukan.
Diddy dianggap menjadikan para artis-artis populer ini menjadi anggota dalam kelompok rahasianya, bahkan beberapa diduga menjadi korban dalam kasus tersebut. Kasus ini dilakukan dalam ajang pesta yang diadakan secara rutin oleh Diddy di kediamannya.
Baca juga: Lirik "All Too Well" oleh Taylor Swift yang rilis pada 2012
Pesta yang dinamakan "White Party" atau "Freaks off" diduga diselubungi pesta seks yang mencekam dan disertai pemerkosaan serta pemakaian obat-obatan terlarang.
Diddy juga dilaporkan terkait temuan banyaknya kamera yang terpasang secara tersembunyi dan diduga untuk merekam aksi pestanya itu. Nantinya rekaman itu akan digunakan secara pribadi oleh Diddy sebagai alat ancaman atau pemerasan kepada sang korban.
Artis besar seperti Taylor Swift juga tak luput dari perhatian dirinya beserta orang-orang dibalik aksinya. Jay Z dan Beyonce dianggap sosok terdekat dibalik aksi kriminal yang dilakukan Diddy tersebut.
Bahkan saat ini muncul konspirasi mengenai aksi Kanye West yang dianggap menyelamatkan Taylor Swift dengan merebut mikrofonnya dalam ajang MTV VMA 2009.
Taylor Swift yang saat itu sedang menyampaikan pidato usai meraih penghargaan video wanita terbaik ini dihampiri Kanye West yang langsung merebut mikrofonnya seraya berkata jika Beyonce juga memiliki video terbaik sepanjang masa.
Baca juga: Situs pemilu AS dibanjiri pengunjung usai Taylor Swift dukung Harris
Kala itu Taylor Swift yang merupakan pendatang baru, berhasil mengalahkan nominasi lain, yaitu Beyonce, Katy Perry, Kelly Clarkson, Lady Gaga, dan P!NK.
Banyak yang beranggapan, jika Kanye West tidak melakukan tindakan yang memalukan Taylor Swift, Beyonce bisa cemburu dan merasa dikalahkan, lalu menjadikan Taylor Swift sebagai korban antek-antek P Diddy berikutnya. Hal tersebut akan berakibat buruk bagi nasib pelantun "Back to December" ini.
Hal ini serupa dengan yang dialami mendiang penyanyi Aaliyah yang saat itu sedang berada di puncak kariernya namun harus berakhir tragis dengan kematian.
Aaliyah meninggal dalam kecelakaan pesawat yang dicurigai bahwa hal itu sudah direncanakan.
Pasalnya, saat itu popularitas Aaliyah dirasa melampaui Beyonce. Dirinya pun diduga menolak ajakan P Diddy untuk bergabung dengan kelompoknya dalam acara pesta yang diadakan.
Tak hanya Aaliyah, hal serupa juga dialami Left Eye yang juga meninggal akibat kecelakaan saat berada di puncak karier. Kecelakaan itu juga dianggap janggal dan diduga sudah direncanakan.
Oleh karena itu lah, saat ini banyak yang beranggapan bahwa Taylor Swift riskan mengalami hal yang sama dan menjadi salah satu korban kelompok kelam P Diddy, sehingga tindakan yang dilakukan Kanye West saat itu dianggap sebagai sindiran atau upaya terselubung dalam menyelamatkan karier dan hidup Taylor Swift.
Baca juga: Lirik lagu "Fortnight" oleh Taylor Swift
Baca juga: Lirik lagu "Down Bad" oleh Taylor Swift
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024