Dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan tindakan bantuan hidup dasar (Basic Life Support/BLS) berusaha mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki.
"BLS meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup sampai tersedia perawatan lanjutan," kata dia.
Baca juga: Paparan polusi udara jangka panjang tingkatkan risiko penyakit jantung
Adapun langkah-langkah BLS sesuai dengan Panduan American Heart Association tahun 2020, yakni diawali dengan memeriksa respons pasien.
Jika pasien tidak merespons, bernapas terengah-engah atau bahkan tidak bernapas, pasien diasumsikan mengalami henti jantung. Jika memeriksa denyut nadi lakukan maksimal selama 10 detik.
Selanjutnya, panggil bantuan dari orang sekitar. Pastikan penolong tetap tenang sembari meminta bantuan untuk menghubungi petugas medis atau nomor darurat lainnya.
Baca juga: DKI diminta sediakan alat pacu jantung di transportasi umum
Berikan kompresi dengan frekuensi 100-120 kali per menit kedalaman 5-6 cm dengan kuat dan cepat.
Hentikan kompresi dada jika pasien sudah merespons atau jika tenaga kesehatan sudah tiba. Lalu posisikan pasien untuk mempertahankan jalan napas.
Sari mengingatkan tahapan BLS hanya diperuntukkan untuk orang dewasa. "BLS untuk ibu hamil, bayi atau anak-anak mempunyai teknik tersendiri yang berbeda," katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024