Tapi apakah nanti engage apa tidak kita belum tahu, tapi minat itu ada tindak lanjutnya

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) Tiongkok berminat untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut.

"Intinya begini, mereka menyampaikan minat atau interest. Tapi apakah nanti engage apa tidak kita belum tahu, tapi minat itu ada tindak lanjutnya (follow up)," ujar Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, di Jakarta, Sabtu.

Menurut Endra, selain Tiongkok terdapat dua negara lainnya yang menyatakan minat untuk terlibat di National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yakni Korea Selatan dan Belanda.

"Minat, sementara ini sudah ada dua yang punya atau sudah duluan melakukan kajian itu yakni Korea Selatan dan Belanda di NCICD, nanti mereka akan dalami itu, kemudian akan melihat sejauh mana mereka bisa involve atau bahkan bisa ikut menginisiasi pembangunannya. Jadi itu baru pernyataan minat yang kemarin, mereka menjajaki kemungkinan untuk investasi di situ. Dari statement of interest sampai ke realisasi itu juga panjang," katanya.

Endra menyampaikan bahwa NHRI Tiongkok adalah satu institusi yang kuat di Tiongkok dan berpengalaman ikut membangun bendungan besar dan tanggul laut di Tiongkok.

"Kita tahu bahwa NHRI itu adalah satu institusi yang kuat di Tiongkok. Dia ikut membangun bendungan-bendungan besar di Tiongkok, termasuk juga tanggul laut. Mereka pasti akan menurunkan expert-nya untuk melihat dulu, kemudian mereka akan mulai berdiskusi dengan pakar-pakar Indonesia, dan mungkin juga dengan studi yang sudah ada mereka akan dalami," katanya.

Sebagai informasi, dalam kunjungan kerjanya ke Tiongkok, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) untuk menjajaki peluang kerja sama pembangunan pemecah gelombang (breakwaters) dan berbagai macam struktur tanggul laut (sea dikes) yang mungkin dapat diterapkan di Indonesia.

Pertemuan akan ditindaklanjuti dengan rencana kunjungan tim NHRI ke Indonesia dalam waktu dekat. NHRI akan mereview data dan kajian basic design yang sudah tersedia yang disusun oleh tim ahli Korea Selatan, Belanda dan tim Kementerian PUPR.

Dalam diskusi ini Menteri Basuki menekankan pentingnya dibuat model fisik sea dikes dengan memanfaatkan laboratorium Sumberdaya Air di Bandung dan laboratorium Pantai di Bali Utara. Hal ini merupakan transfer pengetahuan dari Tiongkok ke Indonesia. Adapun rencana pembiayaan akan menggunakan skema loan.

Baca juga: Menteri PUPR menjajaki kerja sama tanggul laut dengan NHRI Tiongkok
Baca juga: Airlangga: pemerintah siapkan studi "giant sea wall" utara Pulau Jawa
Baca juga: DKI telah rampungkan pembangunan tanggul di Kamal Muara

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024