Jakarta (ANTARA) -
Banyak pria lebih untuk tidak terlalu memikirkan cara berpakaian sehingga tanpa sadar melakukan kesalahan saat memadupadankan pakaian.

Ditulis laman Hindustan Times, Jumat (4/10) merangkum lima kesalahan umum yang sering dilakukan pria saat berpakaian.

Baca juga: Pria dengan rok menjadi tren di 2023

1. Mengabaikan kecocokan

Karan Singh, Pendiri dan CEO di Aristobrat, berbagi, pria sering mengabaikan pentingnya ukuran yang pas, memilih pakaian yang terlalu ketat atau terlalu longgar. Namun, ukuran yang pas dapat membuat perbedaan yang signifikan. Pria yang berpakaian rapi sering dianggap sebagai profesional yang serius dan kesan ini dimulai dengan perhatian terhadap detail.

Memilih ukuran yang pas tidak hanya memastikan kenyamanan tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri.

"Banyak pria mengabaikan ukuran saat duduk, yang mengakibatkan celah atau kancing yang menonjol di dada. Selain itu, memilih celana yang pas di pinggang sangat penting, karena area ini sering menjadi tantangan. Memilih ukuran pinggang ganjil atau karet pinggang elastis dapat memberikan ukuran yang lebih pas," katanya.

2. Mengabaikan detail

Karan Singh menyarankan, pakaian seseorang seharusnya mengangkat kepribadiannya, bukan mengalihkannya. Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pria dalam menata gaya adalah mengabaikan dampak desain.

"Meskipun pola dapat membantu Anda tampil profesional dan serius, penting untuk tidak berlebihan. Selain itu, detail kecil seperti kerutan, tekstur, dan aksesori yang tidak serasi dapat dengan mudah merusak pakaian. Memperhatikan detail ini penting untuk mempertahankan penampilan yang rapi," kata Singh.

3. Bermain aman

Singh mengatakan banyak pria bermain aman dengan pola biasa seperti garis-garis, kotak-kotak atau polos yang monoton. Bermain dengan pola dan bereksperimen dengan kombinasi berani dapat menunjukkan kreativitas dan kepbribadian unik.

Rangkullah permainan warna dengan desain yang mencolok, yang dapat menyuntikkan kegembiraan dan gaya ke dalam penampilan.

Baca juga: Mempopulerkan busana tenun di kalangan pria

4. Warna yang tidak cocok
​​​​​​​
Aspek busana pria yang sering kali terabaikan adalah koordinasi warna. Anil Sancheti, Mitra di Mysore Saree Udyog, menegaskan, dalam busana etnik, hal ini menjadi lebih penting karena kombinasi yang salah dapat menciptakan tampilan yang tidak serasi.

"Kesalahan yang sering terjadi adalah memadukan warna-warna mencolok yang saling bertabrakan, seperti kurta merah terang dengan churidar hijau neon, yang menghasilkan tampilan yang berlebihan dan kacau. Sebaliknya, pilihlah kontras halus atau warna pelengkap yang menghadirkan keseimbangan," katanya.

Misalnya, memadukan kurta kuning sawi dengan churidar krem menghasilkan pakaian yang anggun dan berkelas. Warna-warna tanah seperti cokelat, krem, dan hijau kalem sering kali cocok, memberikan keanggunan yang bersahaja pada busana.

Untuk menghindari ketidakcocokan warna, pilihlah warna monokromatik atau warna kontras yang cermat untuk tampilan yang lebih anggun dan kohesif.

5. Pola yang berbenturan

Sancheti mengatakan mengenakan pola yang tidak serasi adalah kesalahan gaya umum lainnya dalam pakaian etnik pria. Menggabungkan terlalu banyak pola yang berani atau kontras dapat menciptakan penampilan yang kacau dan berantakan.

Kuncinya adalah menyeimbangkan pola dengan saksama, pilih satu desain yang menonjol dan biarkan sisanya tetap sederhana. Kurta dengan pola bunga atau paisley yang rumit paling cocok dipadukan dengan churidar atau jaket yang polos atau berdesain minimal.

Selain itu, pertimbangkan skala polanya, jika kurta memiliki motif kecil dan terperinci, kurta tersebut dapat diimbangi dengan pola yang sedikit lebih besar dan lebih sederhana atau kain polos di bagian bawah. Pendekatan ini menjaga tampilan tetap elegan dan mencegahnya terasa terlalu ramai.

Mengatasi kesalahan umum dalam berbusana ini memastikan gaya busana Anda tetap kuat dan berkelas. Dengan berfokus pada kecocokan, detail, kreativitas dalam pilihan, koordinasi warna, dan keseimbangan pola, seseorang dapat meningkatkan gaya pribadinya dan meninggalkan kesan abadi.
   
 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024