Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sambutannya pada pembukaan MTQ Nasional ke-25 di Batam. Penyelenggaraan MTQ di kota tersebut berlangsung meriah meski sebagian warga setempat kecewa lantaran tak dapat menyaksikan secara langsung acara pembukaan. Warga semua berharap dapat menyaksikan melalui layar lebar di luar untuk melihat langsung acara tersebut.
Kemajuan ekonomi dan jasa dan ilmu pengetahuan tidak boleh menjauhkan masyarakat dari agama. Jauhnya masyarakat dari agama dapat mundurkan bangsa, kata presiden.
MTQ yang mengangkat tema aktualisasis nilai-nilai Al Quran untuk pencerahan tersebut menjadi penting karena Al Quran bisa membawa bangsa Indonesia maju dan bermartabat. Aktualisasi Al Quran melalui penyelenggaraan menjadi MTQ penguatan etika, berbangsa dan bernegara. Al Quran sebagai sumber inspirasi bangsa yang berkarakter, rukun dan relegius. Nilai-nilai Al Quran sebagai pembentukan karakter sekaligus untuk memajukan negeri ini dan memenangkan persaingan global, katanya.
MTQ, lanjut SBY, memberi pesan untuk menjadikan Quran sebagai pedoman dan bernegara. Pemahaman atas arti dan makna menjadikan bangsa Indonesia sejalan dengan tuntunan Ilahi. Hidup harus dalam batas-batas agama.
Pada bagian lain ia menyatakan bahwa MTQ berbarengan dengan tahun politik. Pemilihan anggota legislatif telah dilewati dan berlangsung sukses. Patut disyukuri pemilihan tersebut berjalan aman dan lancar, demokratis dan konstitusional. Itu menunjukkan bangsa di dunia, sebagai umat Islam mampu bangun kehidupan demokratis.
Dalam waktu dekat akan berlangsung pemilihan presiden. Dan MTQ bertepat dengan masa kampanye. Diharapkan semua itu bisa memberi kesejukan dan kedamaian. Ia berharap kampanye dapat berlangsung santun dan beradab.
"Kita diingatkan Allah untuk mengedepankan nilai-nilai kesatunan, solidaritas. Kita harus rukun dan bersatu. Allah telah mengingatkan untuk berpegang tali jangan bercerai-berai. Al Quran telah menyediakan pesan-pesan mulia," katanya.
Ia juga menyatakan, perbedaan pandangan dan dukungan yang terjadi jangan membuat bangsa terpecah. Untuk itu ia mengajak ulama untuk memberi bimbingan dan menghindarkan umatnya dari tindakan tak terpuji dan saling intimidasi.
Demokrasi bukan semata memilih secara terbuka, tapi untuk melahirkan pemimpin bangsa lima tahun ke depan untuk menjalankan amanah bangsa dan agenda pembangunan. Juga unutk melahirkan pemimpin bangsa yang dapat menjamin rasa aman dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan bangsa di pentas dunia. Tugas yang tak ringan namun muliah.
SBY juga beresan, MTQ hendaknya dapat dilanjutkan. Bukan sekedar ajang perlombaan, tapi sebagai siar, edukasi umat dan memuliakan Al Quran. (*)
Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014