Tertinggal satu break di set pertama dan kedua, mantan petenis peringkat satu dunia itu bertahan di baseline dan membiarkan petenis Brasil itu membuat kekalahannya sendiri dengan 40 unforced error, sedangkan Medvedev melakukan 23 unforced error, menurut statistik ATP, dalam hasil 7-5, 7-5.
Tahun lalu, Seyboth Wild mengejutkan Medvedev di babak pertama Roland Garros, ketika strategi berisiko tinggi dengan 69 pukulan winner dan 77 unforced error menjadi dasar kemenangannya.
"Saya senang saya berhasil tetap tenang di saat-saat sulit. Ia mendapat jeda di kedua set. Saya berhasil memberikan banyak tekanan dan kedua kali berhasil dengan skor 5-5," kata Medvedev, yang berada di posisi keempat dalam ATP Live Race to Turin dan akan lolos ke ATP Finals.
"Saya mencintai Shanghai dan saya merasa orang-orang juga mencintai saya. Saya sangat menikmatinya, jadi saya ingin bertahan selama mungkin di sini."
Medvedev selanjutnya akan bertemu unggulan ke-29 asal Italia, Matteo Arnaldi, dan diunggulkan untuk bertemu Tsitsipas di babak keempat.
Pada pertandingan sebelumnya, Stefanos Tsitsipas meraih kemenangan ke-200 di lapangan keras dan membalas kekalahan terbarunya dari Kei Nishikori saat ia mengalahkan mantan finalis US Open itu 7-6(6), 6-4 untuk mencapai babak ketiga.
Petenis Yunani itu kalah dari Nishikori pada babak kedua di Montreal pada Agustus, tetapi kali ini muncul sebagai pemenang untuk menyamakan kedudukan head to head dengan petenis Jepang itu menjadi 2-2.
Tsitsipas berada di urutan ke-12 dalam ATP Race to Turin dan berusaha untuk kembali ke ATP Finals yang hanya dapat diikuti oleh delapan orang, yang ia menangi pada tahun 2018.
Petenis berusia 26 tahun itu berada di luar jangkauan Race to Turin setelah tersingkir lebih awal di tiga turnamen lapangan keras Masters 1000 terakhir -- ia hanya memenangi satu pertandingan di Miami, Montreal, dan Cincinnati.
Pada babak ketiga, Tsitsipas akan melawan pemain Prancis Alexandre Muller.
Baca juga: Alcaraz jumpa Medvedev di semifinal China Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024
