Orang di negara lain baik-baik, pada nurut.."
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga ada oknum Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta yang menghalang-halangi sosialisasi penggunaan tiket elektronik atau "e-ticketing".
"Aduh ini sudah tahun ke berapa sih masih sosialisasi terus? Saya rasa itu karena ada orang bandel saja, itu ada oknum yang 'demen' terima cash saja untuk dikantongi," kata Ahok di Balaikota, Senin.
Seperti diketahui, BLU Transjakarta menargetkan sosialisasi e-ticket dilakukan sampai akhir tahun 2014, sehingga nantinya seluruh halte Transjakarta merata dalam penggunaan tiket elektronik alih-alih uang tunai.
Selain untuk mengurangi panjangnya antrean di loket, kebijakan penggunaan tiket elektronik juga dimaksudkan untuk kepentingan manajemen Transjakarta, di mana manajemen semakin mengurangi pengelolaan uang tunai.
Lebih lanjut Ahok mengatakan penerapan penggunaan e-ticketing akan terus diberlakukan meski ada protes dari beberapa warga yang mengatakan pembelian e-money terlalu mahal.
"Begitu bus kami cukup, kamu tidak boleh lagi naik busway kalau tidak pakai e-ticketing. Beli motor saja, sederhana, lu jangan atur kita!" kata Ahok.
Ahok kemudian membandingkan keadaan masyarakat di Jakarta dan di Singapura.
Menurut Ahok, di Singapura masyarakatnya sangat tertib sehingga mau menaati peraturan jika bepergian naik MRT harus menggunakan tiket.
"Kalau kamu jalan-jalan di Singapura naik MRT, kalau tidak beli tiket bisa naik tidak? Orang di negara lain baik-baik, pada nurut. Kalau di kita orangnya ngelunjak, apa sih susahnya beli?" katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014