Denpasar (ANTARA News) - Keputusan pemerintah memberlakukan libur bersama pada hari besar nasional atau keagamaan telah memberikan peran besar bagi kegairahan pariwisata Bali. "Bila sektor pariwisata bergairah akan memacu sektor perekonomian rakyat daerah ini dan secara otomatis berpengaruh di tingkat nasional," komentar Tjok Gde Agung, pengamat dan praktisi dunia pariwisata, di Denpasar, Kamis. Pemerintah melalui keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, menetapkan hari libur bersama mulai 23-27 Oktober 2006 berkaitan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1427 H. "Adanya libur panjang lebih dari seminggu itu (kalau dihitung bersama Sabtu dan Minggu-red) memberikan peluang kepada masyarakat mendatangi tempat-tempat rekreasi atau obyek wisata yang ada termasuk ke lokasi menarik di Bali," kata dia. Ia menyebutkan, pada hari liburan panjang anak-anak sekolah dan libur bersama pada perayaan 17 Agustus 2006, dapat disaksikan wisatawan dalam negeri membanjiri lokasi wisata Nusantara dan tidak ketinggalan pada Bali. Hotel-hotel berbintang sempat ramai oleh kebanjiran turis dalam negeri, begitu pula lokasi wisata menarik lainnya seperti kawasan wisata pantai Tanah Lot, lokasi wisata kera jinak di Sangeh kebanjiran wisatawan. Daerah berhawa sejuk di Kintamani dan Bedugul juga tidak ketinggalan dikunjungi pelancong, disamping itu banyak turis dalam negeri membaur dengan pelancong asing menikmati teriknya matahari di pantai berpasir putih di Kuta. "Pada libur bersama berkaitan Idul Fitri tahun ini, saya yakin turis nusantara akan banyak berkunjung ke Bali," tutur Tjok Agung, sambil membayangkan bahwa pasar seni Sukawati akan kebanjiran pembeli domestik. Bank Indonesia (BI) Denpasar dalam kajian ekonomi regional Bali juga menyebutkan bahwa faktor membaiknya industri pariwisata Bali triwulan II-2006 terkait adanya musim liburan disamping kondisi keamanan di dalam negeri semakin kondusif. Kedua faktor itu sangat mendukung dengan makin banyaknya turis dalam dan luar negeri berlibur ke pulau Dewata, termasuk wisatawan dalam negeri yang berkunjung ke Bali meningkat jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Khusus wisatawan dalam negeri yang menginap di hotel-hotel berbintang yang tersebar di kawasan Bali triwulan II-2006 sebanyak 102.360 orang atau meningkat jika dibandingkan dengan periode sama 2005 hanya 80.899 orang. Mereka lebih senang memilih untuk tempat menginap di hotel bintang empat dan lima, hanya saja lama menginap di hotel tamu domestik berkurang dari rata-rata selama 5,3 hari tahun 2005 menjadi hanya rata-rata dua hari periode 2006.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006