Jakarta (ANTARA) -
Head of Digital Vertical Ecosystem Movement and Public Service, DBT PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Goe Ngurah Sandhy Widyasthana mengatakan pola pikir dan adopsi budaya kolaborasi menjadi kunci keberhasilan Telkom bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital di Indonesia.

Goe mengatakan perubahan pola pikir ini telah diterapkan dalam beberapa tahun terakhir agar Telkom tetap menjadi perusahaan milik negara yang mampu memberikan solusi bagi masyarakat sekaligus bertumbuh dari segi bisnis hingga ke pasar global.

"Jadi kalau dulu pola pikir sebagai perusahaan adalah kompetitif melihat pesaing itu harus selalu kalah. Sekarang pola pikirnya diubah jadi kolaboratif. Bahwa untuk jadi pemenang tidak perlu harus ada yang dipecundangi atau kalah gitu. Kita bisa bersama-sama menjadi pemenang," kata Goe di Jakarta, Jumat.

Ia mencontohkan salah satu pola pikir ini telah diterapkan dalam langkah Telkom mendukung pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia dengan mengajak startup berkolaborasi memberikan solusi yang belum tersedia di dalam layanan Telkom.

Baca juga: Ragam upaya Kemenkominfo percepat pertumbuhan UMKM Digital dan startup

Baca juga: Gerakan 1.000 startup di Aceh untuk percepat transformasi digital


Bahkan apabila startup digital di Indonesia belum mampu memberikan solusi seperti dalam hal kecerdasan artifisial dan keamanan siber yang akhir-akhir ini sedang bertumbuh. Telkom membuka diri untuk berkolaborasi dengan mitra asing yang berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor tersebut di Indonesia.

"Kami investasi di startup lokal yang memang punya solusi yang belum ada di kami, kami bahkan siapkan untuk mereka bisa memiliki koneksi di global. Tapi kalau misalnya sektornya belum bertumbuh misalnya dari sektor keamanan siber atau AI, Telkom coba cari mitra dari luar dan kami hadirkan solusinya sebagai layanan kami. Jadi kami mencoba bring equity to Indonesia," kata Goe.

Adapun kolaborasi ini memperkuat pilar lainnya yang menyukseskan transformasi digital oleh Telkom yaitu pilar infrastruktur digital dan platform digital.

Dalam hal infrastruktur digital, Telkom terus meningkatkan kapabilitasnya dengan melakukan peningkatan teknologi jaringan yang kini sudah mencapai 5G.

Sementara dalam hal platform digital, Telkom juga mengikuti perkembangan teknologi dengan menyediakan dan memperbanyak pusat data atau data center sehingga memungkinkan pengembangan inovasi teknologi lebih banyak terjadi di dalam negeri.

"Saat ini trennya kan memang sedang mengarah pada data center mengingat tren pertumbuhan teknologi ke AI, cloud, dan sebagainya.Maka kami perkuat data center di Indonesia, salah satunya untuk menjaga kedaulatan data. Bahwa data Indonesia ya adanya di Indonesia,"kata Goe.

Baca juga: Menkominfo ajak masyarakat jadi "prosumer" teknologi dukung "startup"

Baca juga: Telkom ungkap tiga faktor kunci majukan transformasi digital

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024