Ankara (ANTARA) - Seiring dengan meluasnya kekerasan di Timur Tengah, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Jumat (4/10) mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak yang bertikai untuk memprioritaskan perlindungan bagi warga sipil dan menghindari serangan membabi buta di daerah padat penduduk.
"Risikonya sangat besar. Jika kekerasan terus meningkat, dampak potensial terhadap warga sipil tak terhitung," kata Nicolas Von Arx, Direktur Regional ICRC, dalam sebuah pernyataan.
ICRC menekankan bahwa warga sipil, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, menghadapi risiko yang lebih tinggi karena layanan kesehatan dan pasokan dasar semakin berkurang.
Organisasi tersebut juga menyoroti pentingnya melindungi pekerja kesehatan dan fasilitas medis, dengan menyatakan: "Ambulans, fasilitas kesehatan, dan petugas medis harus dilindungi."
"Pihak-pihak yang bertikai harus memastikan kebutuhan dasar warga sipil, termasuk air, makanan, dan perawatan medis, serta memfasilitasi akses cepat dan tanpa hambatan bagi pasokan, peralatan, dan personel dari semua organisasi bantuan kemanusiaan yang netral dan tidak memihak," tambahnya.
ICRC mengatakan bahwa mereka sedang meningkatkan upaya di wilayah tersebut, tetapi memperingatkan bahwa skala kebutuhan dapat segera melampaui kapasitas organisasi kemanusiaan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia desak Israel dan Iran untuk menahan diri
Baca juga: DK PBB desak negara-negara jaga hubungan baik dengan Sekjen PBB
Baca juga: ASEAN harus mampu sikapi dampak konflik Timteng terhadap hukum dunia
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024