Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa ASEAN harus dapat menyikapi dampak konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Israel-Palestina, yang memiliki implikasi besar terhadap tatanan dan penegakan hukum internasional.

“Apa yang terjadi di Palestina dan di Timur Tengah secara keseluruhan itu akan memiliki ramifikasi secara internasional,” ucap Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI Sidharto R. Suryodipuro dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, konflik di Timur Tengah yang justru semakin tereskalasi merupakan proses yang sangat melemahkan norma, hukum, dan berbagai instrumen internasional selain juga merenggangkan hubungan antarnegara.

Untuk itu, ASEAN harus bisa mencegah melemahnya kepatuhan terhadap hukum internasional dengan memperkuat solidaritas kawasan serta komitmen terhadap pelaksanaan norma dan hukum internasional di kawasan.

ASEAN pun harus selalu memerhatikan perkembangan dan dinamika dunia serta memahami cara-cara terbaik untuk meneguhkan kestabilan kawasan.

“Jadi, saya bayangkan (hal ini) akan menjadi pokok bahasan, tak hanya dalam pertemuan (KTT ASEAN) ini, tapi juga dalam berbagai pertemuan tingkat ASEAN ke depan,” kata dia.

Karena itulah, isu Palestina akan menjadi salah prioritas yang disampaikan Wapres Ma’ruf Amin sebagai ketua delegasi RI dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan ke-45 ASEAN di Laos, pekan depan, ucap Sidharto.

Menurut dia, isu tersebut penting karena menyangkut perlindungan warga sipil dan penghormatan atas norma dan hukum internasional yang harus dipatuhi negara-negara ASEAN.

Indonesia juga akan menyampaikan pesan terkait pentingnya meningkatkan kapasitas ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dan stabilitas dunia serta menguatkan kelembagaan ASEAN dan stabilitas kawasan dalam KTT tersebut, ucap Dirjen Kemlu.

Baca juga: Rusia desak Israel dan Iran untuk menahan diri
Baca juga: DK PBB desak negara-negara jaga hubungan baik dengan Sekjen PBB
Baca juga: Lebanon sangat hargai bantuan kemanusiaan Rusia di tengah konflik


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024