Jakarta (ANTARA) -
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bakal menjalankan Program Kampung Keren Jakarta, yaitu penataan kawasan kumuh agar sehat dan indah.
 
"Penataan kawasan dengan membangun ulang kawasan kumuh melalui pendekatan 'high-density urban village' yang lebih layak dan terintegrasi dengan fasilitas publik, termasuk peningkatan layanan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi dan akses jalan," kata Anggota Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI Jakarta, Ismail dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 
Karena itu, kata dia, akan ditempatkan seorang arsitek atau perencana di setiap kecamatan. Arsitek tersebut akan bekerjasama dengan warga setempat untuk merancang solusi inovatif dalam memperbaiki kualitas lingkungan di kampung-kampung dengan kepadatan tinggi.

Baca juga: Gerakan Maghrib Mengaji untuk menguatkan tradisi yang mulai pudar
 
Arsip foto - Dua warga beraktivitas di kawasan pemukiman kumuh di Bantaran Sungai Ciliwung Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (31/3). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Selain itu, pasangan calon (paslon) RIDO juga berkomitmen untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat Jakarta, yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat kelas menengah.
 
"Kita juga sedang mengkaji dan mengkalkulasi kemungkinan penyediaan dana hibah untuk renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi masyarakat berpenghasilan rendah," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 itu.
 
Tak hanya itu, kata Ismail, program ini juga bertujuan untuk mengurangi dan revitalisasi kawasan kumuh yang ada di Jakarta.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, masih ada 450 RW kumuh di Jakarta.
 
"Untuk itu perlu adanya penataan yang masif, agar lima tahun ke depan tidak ada lagi lingkungan RW kategori kumuh di Jakarta," tegasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil bakal adakan "Car Free Night" untuk cegah tawuran warga
 
Arsip foto - Sejumlah bocah bermain di perkampungan padat penduduk tepi rel kereta api di Kampung Bandan, Jakarta, Jumat (14/10/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. 
Upaya lain untuk mengurangi kawasan kumuh adalah dengan membangun hunian vertikal atau rumah susun (rusun), baik rusanawa (rumah susun sewa) maupun rusunami (rumah susun hak milik), khusus untuk masyarakat menengah ke bawah.
 
Pembangunan rusunawa dan rusunami yang terjangkau, berkualitas baik dan berlokasi strategis, didukung akses transportasi, subsidi sewa dan skema kepemilikan yang ringan dan bertahap.
 
"Pembangunan rusunawa dan rusunami ini dapat memanfaatkan lahan milik pemerintah dan BUMD, seperti pasar untuk membangun hunian vertikal yang terintegrasi dengan pusat ekonomi dan transportasi publik," katanya.
 
Sebagai infrastruktur pendukung, bakal dilakukan peningkatan jangkauan layanan air bersih bagi warga melalui perluasan perpipaan, manajemen penyediaan air baku dalam skema aglomerasi dan teknologi "reverse osmosis" untuk kawasan pesisir dan Kepulauan Seribu.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024