Jakarta (ANTARA News) - Puluhan supir angkutan kota mikrolet M01 juruan Senen-Kampung Melayu melakukan aksi mogok, terkait akan beroperasinya Busway di jalur yang sama.
Sejumlah orang dengan ikat kepala mencegat mobil mikrolet M01 dari arah Kampung Melayu menuju Senen dan memaksa sopir untuk parkir di atas jalur busway menjelang fly over Senen, Kamis menjelang siang.
Para penumpang lalu diminta turun dan melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki.
Tampaknya aksi mogok itu tidak diikuti semua sopir mikrolet M01, karena sejumlah mobil tetap beroperasi, meskipun kemudian dicegat oleh teman-temannya untuk parkir di sejumlah titik, di antaranya di Senen dan Kampung Melayu.
Pada sejumlah spanduk yang mereka gelar di atas mobil tertulis kalimat, "Dishub DKI Jangan Permainkan Nasib Kami".
Mereka juga mengeluh kepada DPRD agar memperhatikan nasib mereka.
Sesuai dengan janji Pemda DKI saat koridor I dan II beroperasi, maka kendaraan umum yang sejalur dengan Koridor Busway akan dihapus dan penumpang diminta untuk menggunakan moda tranportasi baru itu untuk mengurangi kemacetan yang semakin parah di Ibukota.
Sejak Agustus 2006, Pemerintah DKI Jakarta telah memulai pembangunan prasarana jalur busway dengan nilai total Rp400 miliar di empat koridor secara bersamaan.
Empat koridor baru yang rencananya mulai difungsikan Januari 2007 adalah Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol), Koridor VI (Ragunan-Kuningan), dan Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu).
Empat koridor baru ini akan menambah tiga koridor yang telah beroperasi sebelumnya yakni Koridor 1 (Kota-Blok M), Koridor II (Pulogadung-Harmoni) dan Kodidor III (Harmoni-Kalideres).
Direncanakan Jakarta akan memiliki 15 koridor busway sebagai sarana angkutan massal, selain rencana membangun subway, monorail dan angkutan air.
Kemacetan lalu lintas di Jakarta menjadi lebih lama dua jam dari biasanya akibat pembangunan koridor-koridor baru tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006