Menurut rilis yang dikeluarkan KBRI Windhoek pada Jumat, acara resepsi diisi dengan pertunjukan tari dan musik yang dipersembahkan anggota diaspora Indonesia di Windhoek serta kelompok tari lokal.
Selama pertunjukan musik serta angklung yang dimainkan staf KBRI dan DWP KBRI, para tamu undangan juga dapat menikmati berbagai macam sajian khas Indonesia.
Menu yang disajikan antara lain ayam kecap wijen, mie goreng udang, sate maranggi dan sate ayam, hidangan ini juga dilengkapi dengan makanan kecil seperti pastel dan pukis.
Duta Besar Indonesia untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo dalam sambutannya mengucapkan apresiasi bagi pemerintah Republik Namibia yang telah membantu dan bekerja sama dalam misi diplomatik KBRI di negara itu.
"Hubungan Indonesia dan Namibia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi lebih kuat, yang ditandai dengan meningkatnya pertemuan, kunjungan timbal balik dan komitmen baru di berbagai bidang baik politik, ekonomi dan sosial budaya," ujar Pratignyo.
Pratignyo berharap pemerintah Namibia akan terus mendukung KBRI hingga akhir masa tugasnya.
Resepsi diplomatik ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan memperingati ulang tahun ke-79 Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Windhoek.
Sebelumnya, sejumlah pertandingan olahraga, upacara pengibaran bendera, dan malam budaya telah dilaksanakan.
Acara resepsi diplomatik ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Namibia Jennely Matundu, sebagai tamu kehormatan. Diperkirakan sekitar 120 tamu hadir, terdiri dari tamu VVIP, anggota korps diplomatik, pejabat lokal, pengusaha, media, teman-teman Indonesia, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: KBRI Windhoek gelar harmoni Nusantara komitmen diplomasi budaya
Baca juga: KBRI Windhoek bantu proses hukum WNI di Angola
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
