Islamabad (ANTARA) - Menteri Perencanaan, Pembangunan, dan Inisiatif Khusus Pakistan Ahsan Iqbal pada Rabu (2/10) mengatakan bahwa investasi dan bantuan keuangan dari China berperan penting dalam menstabilkan ekonomi Pakistan selama masa-masa sulit, seperti disampaikan kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Memimpin sebuah pertemuan di Islamabad dengan para pejabat senior pemerintah tentang peningkatan kerja sama lintas sektoral dan merumuskan sebuah rencana aksi yang komprehensif guna mendongkrak hubungan ekonomi dengan China, Iqbal menegaskan kembali komitmen Pakistan dalam memperkuat kerja sama di berbagai sektor.

Proyek-proyek China di bawah Koridor Ekonomi China-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC) merupakan sebuah contoh cemerlang dari visi bersama untuk pertumbuhan dan modernisasi antara kedua negara, kata Iqbal, sebagaimana dikutip dalam pernyataan tersebut.

Diluncurkan pada 2013, CPEC, proyek unggulan dari Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) usulan China, merupakan sebuah koridor yang menghubungkan Pelabuhan Gwadar di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, dengan Kashgar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.

Koridor ini berfokus pada kerja sama energi, transportasi, dan industri pada tahap pertama, dan akan diperluas ke sejumlah bidang lainnya, seperti pertanian dan mata pencarian, pada tahap selanjutnya.

Menteri itu juga menyoroti peran penting semua kementerian dalam keberhasilan implementasi CPEC, seraya menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor pemerintah sangat penting dalam membuka potensi penuh dari inisiatif tersebut.

Iqbal menekankan pentingnya interaksi dengan sektor swasta China untuk menunjukkan potensi Pakistan sebagai tujuan utama bagi investasi bisnis ke bisnis (business-to-business/B2B) yang maju, menurut pernyataan tersebut.

Menteri itu juga menggarisbawahi urgensi untuk mencapai kemajuan substantif di sektor-sektor prioritas seperti pembangunan infrastruktur, konektivitas jalan, teknologi informasi, pertanian, kerja sama industri, pendidikan, kesehatan, sumber daya air, energi, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).


Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024