Beirut (ANTARA) - Lebanon sangat menghargai bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pada Kamis (3/10) oleh pesawat Kementerian Darurat Rusia, kata Nasser Yassin, kepala manajemen bencana darurat Lebanon, setelah serangan Israel semalaman yang dilakukan di Beirut dan sekitarnya.

"Kami sangat menghargai bantuan dan dukungan yang dikirimkan oleh Pemerintah Rusia dan warganya kepada rakyat Lebanon dalam situasi kemanusiaan yang parah akibat agresi Israel," kata Yassin kepada wartawan di Bandara Internasional Beirut setelah menyambut kedatangan pesawat pembawa bantuan tersebut.

Pesawat Rusia mengirimkan kargo kemanusiaan ke Beirut yang dilanda perang, atas instruksi Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Kementerian Darurat Rusia.

Yassin mengatakan Lebanon membutuhkan semua bantuan yang bisa didapat, termasuk bahan pangan.

Sebelumnya pada Senin (30/9), Israel mengumumkan dimulainya operasi darat militer "terbatas" di Lebanon selatan dan dilaporkan tidak ada rencana untuk menduduki wilayah mana pun di negara tersebut secara permanen.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan pada Rabu (2/10) bahwa sekitar 1,2 juta orang, termasuk pengungsi Suriah, telah mengungsi akibat pertempuran.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan pada Kamis bahwa 1.974 orang tewas dan 9.384 lainnya terluka dalam pemboman Israel.

Koordinator kemanusiaan utama PBB di Lebanon, Imran Riza, mengatakan pada Kamis bahwa kecemasan dan ketakutan masih ada di Beirut setelah serangan di malam kedua.

Sumber: Sputnik-OANA
​​​​​​​Baca juga: Rusia kirim 33 ton bantuan kemanusiaan ke Lebanon
Baca juga: Rusia kutuk keras operasi darat Israel di Lebanon
Baca juga: Rusia minta Israel tak gunakan cara teroris untuk urusan politik

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024