Jakarta (ANTARA News) - Anak perusahaan minyak dan gas PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dengan kepemilikan saham 100 persen, Kalila (Korinci Baru) Limited (KKBL), telah memulai produksi gas pertamanya untuk konsumsi Perusahaan Listrik Negara (PLN) di kota Pekanbaru, Sumatera. Direktur ENRG Faiz Shahab, dalam laporannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ) di Jakarta, Kamis, mengatakan Kalila (Korinci Baru) Limited merupakan pemilik 100 persen kuasa pertambangan dan juga sebagai operator dari Korinci Baru Production Sharing Contract (PSC). Menurutnya, sebagaimana telah diketahui bahwa ENRG telah mengakuisisi 100 persen kuasa pertambangan Korinci Baru PSC dan juga Bentu PSC yang letaknya bersebelahan, melalui akuisisi PT Tunas Harapan Perkasa pada Januarai 2006. Kedua PSC ini berlokasi di Provinsi Riau, Sumatera. Perjanjian jual beli gas (GSPA), katanya, telah ditandatangani oleh dan antara KKBL dan PLN pada 17 Mei 2005 untuk penyediaan gas yang mencapai 30 BBTUD untuk periode 15 tahun. Sumber-sumber gas di GSPA ini pada awalnya berasal dari Korinci Baru PSC dan nantinya juga akan berasal dari Bentu PSC di masa datang dengan total volume gas yang dikontrak melalui GSPA menjcapai hingga 145 BCF. "Tingkat pasokan gas pada periode 2 minggu pertama sejak 28 September 2006, akan berkisar antara 2 sampai 8 MMCFD. PLN akan menyelesaikan pembanguan tambahan dua turbin gas di sekitar akhir Nopember dimana ekspektasi tingkat pemasokan diharapkan meningkat menjadi 15 MMCFD," jelasnya. Meskipun produksi gas pertama bagi PLN ini tertunda selama beberapa bulan, dimulainya propyek pengadaan gas ini merefleksikan kemampuan perseroan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dengan pemasokan sumber daya gas domestik secara cepat kepada pembeli dengan biaya pemgembangan yang rendah, tegasnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006