Magelang (ANTARA News) - Lapas Kelas IIA Magelang tetap melakukan pembinaan terhadap narapidana kasus terorisme pascakeributan di lapas tersebut pada Rabu (4/6), kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah, Hermawan Yunianto.
"Kami tetap bina dululah para warga binaan tersebut. Kalau ada kejadian kemudian dipindah, kadang tidak menyelesaikan masalah, tetapi hanya memindahkan masalah ke tempat lain," katanya usai mengunjungi Lapas Magelang, Kamis.
Seperti diwartakan, pada keributan di Lapas Magelang kemarin beberapa petugas lapas mengalami luka-luka akibat mendapat pukulan dari narapidana kasus terorisme. Kasus tersebut dipicu karena kesalahpahaman antara warga binaan dengan petugas.
Ia mengatakan, memindahkan mereka ke lapas lain hanya akan memindahkan masalah saja di tempat lain.
"Hal itu yang selalu kami tekankan pada petugas di lapangan, karena tugas lapas adalah membina para penghuninya," katanya.
Menurut dia, pembinaan tersebut memerlukan keterlibatan berbagai pihak, apalagi dengan kasus-kasus yang sifatnya "extraordinary" seperti terorisme dan sebagainya.
"Kami harus berkoordinasi dengan lintas institusi terkait. Saya perintahkan Kalapas Magelang dalam rangka menyadarkan mereka dengan mengajak majelis ulama dengan lembaga keagamaan lain yang mungkin lebih memiliki kompetensi dari pada kawan-kawan yang ada di Lapas Magelang ini," katanya.
Berdasarkan pantauan, sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengakap dari Polres Magelang Kota dan anggota TNI dari Kodim 0705 Magelang masih melakukan pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Magelang.
"Pengamanan sementara dari Polres Magelang Kota dan Kodim Magelang membantu kami setiap hari 10 personel dari Polres dan 10 personel dari Kodim," kata Hermawan.
Ia mengatakan, rencananya hingga minggu depan personel Polres dan Kodim Magelang membantu pengamanan di Lapas Magelang.
"Kemarin kami juga sudah dihubungi dari pihak Kodam IV/Diponegoro untuk berkoordinasi terkait dengan pengamanan Lapas dan Rutan yang ada di Jateng," katanya.
(H018/H015)
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014