Suzuka, Jepang (ANTARA News) - Michael Schmacher akan meneruskan pertarungan dengan Fernando Alonso, pembalap Tim Renault, untuk meraih gelar juara dunia Formula Satu 2006 minggu ini di Grand Prix Jepang di Suzuka, sirkuit yang banyak memberikan kenangan indah bagi pembalap Ferrari itu.
Kedua pembalap sama-sama mengumpulkan 166 angka dengan dua sirkuit tersisa, yaitu GP Jepang dan Brazil.
Namun, kemenangan ketujuh tahun ini yang diraih di Shanghai hari Minggu lalu, membuat Schumacher unggul dengan kemenangan satu lomba dibanding Alonso, dan membuatnya memimpin di puncak klasemen.
Schumacher sempat was-was di GP Cina, karena ia belum pernah juara di sana, dan merasa sirkuit tersebut lebih cocok untuk Tim Renault yang menggunakan ban Michelin.
Tapi, sirkuit Suzuka sama sekali berbeda dengan Shanghai, karena Schumacher secara total telah mencatat tujuh kali kemenangan di GP Jepang tersebut, yaitu 1995, 1997, 2000, 2001, 2002 dan 2004. Sementara itu, Alonso belum sekali pun menang di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Adalah enam tahun lalu Schumacher meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya bersama Ferrari, menambah gelar juara sebelumnya, yaitu pada 1994 dan 1995 bersama Tim Benetton.
Pada 2000, Schumacher meraih
pole position di Suzuka dan seperti halnya tahun ini, merupakan lomba yang sangat menentukan untuk memastikan gelar juara.
Pembalap Jerman itu kemudian tidak tertahankan untuk merebut gelar juara dari genggaman juara bertahan Mika Hakkinen, sekaligus mengakhiri musim penceklik juara selama 21 tahun yang dialami Tim Ferrari.
Tiga tahun kemudian di sirkuit yang sama, Schumacher kembali menoreh sejarah balap mobil F1 ketika pada lomba terakhir, peringkat kedelapan sudah cukup baginya untuk mencatat rekor enam kali juara dunia, melewati rekor pembalap legendaris Juan Manuel Fangio.
Schumacher berniat pensiun di akhir tahun ini, sehingga lomba pada Minggu mendatang di Suzuka, sirkuit sepanjang 5,807km akan menjadi lomba terakhirnya dan kemenangan baginya atau kegagalan bagi Alonso, akan memuluskan langkah pembalap berusia 37 tahun itu merebut gelar juara untuk kedelapan kalinya.
Namun, di balik itu semua, Suzuka juga pernah memberikan kenangan pahit pada 1998 ketika kebocoran ban membuat impiannya melayang karena ia harus memberikan gelar juara kepada Hakkinen, demikian laporan Kantor Berita Jerman (DPA).
(*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006