Ghazni, Afghanistan (ANTARA News) - Satu ledakan menewaskan empat polisi Afghanistan termasuk seorang kepala daerah, Kamis, ketika mereka mencoba untuk menjinakkan bom pinggir jalan di wilayah selatan yang bergolak, kata para pejabat.
Kekerasan meningkat di Afghanistan menjelang putaran kedua pemilihan presiden 14 Juni, di mana gerilyawan Taliban mengancam untuk mengganggu pemilu.
Ledakan pada Kamis itu terjadi pada saat Mohammad Qasim dan timnya berusaha untuk menjinakkan salah satu dari dua bom pinggir jalan yang ditemukan di Kabupaten Waghiz, Provinsi Ghazni.
"Mereka menjinakkan bom pertama dan sementara mereka berusaha untuk melumpuhkan bom kedua di dekatnya, bom itu meledak dan membunuh mereka," kata juru bicara provinsi Shafiq Nang kepada AFP.
Satu polisi terluka dalam serangan itu dan dibawa ke rumah sakit terdekat, kata wakil kepala polisi Ghazni, Assadullah Safi, saat mengonfirmasi insiden itu.
Insiden tersebut terjadi setelah 16 polisi tewas dalam serangkaian serangan selama 24 jam bulan lalu, ketika pasukan keamanan bersiap untuk menjaga pemilu.
Menyediakan keamanan untuk pemungutan suara adalah ujian bagi polisi Afghanistan dan tentara, dengan sebagian besar dari 51.000 pasukan tempur NATO akan ditarik dari negara itu pada Desember, setelah lebih dari satu dekade melawan Taliban.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Kamis, tetapi bom pinggir jalan adalah senjata pilihan Taliban dalam perang mereka melawan pasukan asing dan tentara Afghanistan.
(H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014