Jakarta (ANTARA) - Pemerhati pendidikan yang juga cucu Ki Hadjar Dewantara, Antarina SF Amir, mengatakan satuan pendidikan hendaknya berinovasi menghadirkan pendidikan yang berkualitas karena pada hakikatnya pendidikan adalah sebuah perjalanan.
 
"Pendidikan merupakan sebuah perjalanan panjang dan bukan perlombaan. Untuk itu, satuan pendidikan harus terus berinovasi," ujar Antarina di Jakarta, Kamis.
 
Dia menambahkan, generasi muda perlu mendapatkan kesempatan global, namun di sisi lain tidak meninggalkan nilai-nilai lokal. Hal itu pula yang menjadi dasar bagi pihaknya mengubah nama HighScope Indonesia Institute menjadi Redea Institute.
 
"Transformasi ini dirancang untuk membawa visi pendidikan yang lebih luas dan mengedepankan karya dan kontribusi Indonesia, sambil tetap menjaga komitmen terhadap kualitas pendidikan," tambah pendiri HighScope Indonesia Institute itu.

Dia menjelaskan, Redea Institute juga memperluas fokusnya dengan tidak hanya menawarkan program pendidikan bagi anak-anak usia dini hingga tingkat SMA, tetapi juga berbagai inisiatif penelitian, pengembangan bisnis, publikasi ilmiah, serta program pelatihan bagi para pendidik.
 
Langkah itu bertujuan untuk membangun ekosistem pendidikan yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia, serta memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan global.
 
Perwakilan wali murid, Choky Sitohang, mengatakan peluncuran Redea Institute adalah langkah besar untuk memperkuat komitmen dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan berkarakter bagi generasi mendatang.
 
"Saya sangat senang anak-anak saya bersekolah di lembaga yang dipimpin oleh Redea Institute," kata Choky.
 
Selain itu, juga dilakukan kemitraan strategis dengan dua lembaga pendidikan internasional Center For Excellence (CFE) at New Tech High School (NTHS) di Napa-California, yang merupakan program dari Friends of New Tech (FONT), dan PEN (Practice Enterprise Network) Worldwide.
 
Kerja sama itu akan memungkinkan siswa untuk terhubung dengan jaringan global yang lebih luas serta mengakses metode pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman kewirausahaan yang relevan dengan dunia kerja.
 
Direktur Center for Excellence di New Tech High School (NTHS), Aaron Eisberg, mengatakan, peluncuran Redea Institute telah membuka jalan bagi kemitraan baru dengan satuan pendidikan di Indonesia.
 
"Kami sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan Redea dalam membangun generasi pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan abad ke-21," kata Eisberg.

Baca juga: BKSAP: Sistem pendidikan perlu merujuk kembali ke Ki Hajar Dewantara
Baca juga: UNESCO takjub melihat perkembangan transformasi digital pendidikan RI

Pewarta: Indriani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024