Produk-produk UKMK tersebut kini siap diperkenalkan kepada pasar yang lebih luas, termasuk di destinasi wisata premium seperti Labuan Bajo

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendukung perluasan pemasaran produk Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) berbasis kelapa sawit termasuk di destinasi wisata seperti Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah mengatakan produk kelapa sawit bukan hanya terbatas pada minyak goreng, melainkan banyak produk turunan yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat.

BPDPKS, lanjutnya, telah melatih para petani sawit yang tergabung dalam koperasi untuk menghasilkan produk-produk UKMK seperti kosmetik dan kerajinan.

"Produk-produk UKMK tersebut kini siap diperkenalkan kepada pasar yang lebih luas, termasuk di destinasi wisata premium seperti Labuan Bajo," ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Kamis .

Menurut dia, produk sawit bukan hanya minyak goreng, tetapi banyak produk turunannya yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, salah satunya ekspor produk sawit dan turunannya mencapai 1,7 miliar dolar AS selama Agustus 2024.

Terkait upaya memperkenalkan produk-produk UKMK berbasis kelapa sawit, BPDPK bersama SPKS menyelenggarakan Workshop “Pengenalan Produk-Produk UMKM Berbasis Kelapa Sawit kepada Pelaku Wisata di Destinasi Premium Labuan Bajo.”

"Kegiatan ini bertujuan mendorong kolaborasi antara pelaku UKMK sawit dan sektor pariwisata lokal," ujar Helmi Muhansyah.

Sementara itu Ketua Umum SPKS Nasional, Sabarudin menyatakan pentingnya memperkenalkan produk hilir kelapa sawit kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Labuan Bajo.

"Melalui acara ini, kami ingin memperkenalkan produk-produk hilir sawit seperti dodol sawit, keripik sawit, abon jamur sawit, hingga parfum dan kerajinan lainnya," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, tambahnya, berbagai produk berbasis kelapa sawit telah dikembangkan oleh koperasi petani sawit di seluruh Indonesia.

Melalui dukungan SPKS dan BPDPKS, produk-produk ini mulai merambah pasar baru, termasuk destinasi wisata potensial seperti Labuan Bajo.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat Theresia Primadona Asmom, berharap kolaborasi SPKS bersama BPDPKS dapat mendorong inovasi bagi para pelaku wisata di Labuan Bajo, serta menciptakan sinergi antara produk khas Manggarai dan kelapa sawit.

Sedangkan Ketua Kadin Manggarai Barat, Ignasius Charles Angliwarman menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kolaborasi antara sektor UMKM sawit dan pariwisata di Labuan Bajo.

Kadin Manggarai Barat, lanjutnya, berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama ini, guna menciptakan pasar yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi produk-produk kelapa sawit di Labuan Bajo.

"Kami terus mendorong pariwisata untuk memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat. Kolaborasi antara Kadin, petani sawit, dan pelaku usaha pariwisata menjadi langkah strategis untuk memperkuat sektor perdagangan di Labuan Bajo," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah sebut penyaluran dana peremajaan sawit capai Rp9,66 triliun
Baca juga: BPDPKS telah mendanai 346 kegiatan riset pengembangan kelapa sawit

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024