Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya sedang melakukan diskusi dengan platform digital Google membahas potensi investasi perusahaan teknologi tersebut di Indonesia khususnya untuk investasi pusat data.
"Kita lagi bicarakan ya, mungkin ada data center nanti, kita liat nanti, kita tunggu," kata Budi di Jakarta, Kamis.
Meski tidak berbicara banyak Budi mengatakan pihaknya terus mendorong agar perusahaan-perusahaan teknologi yang beroperasi di Indonesia dapat berkontribusi terhadap transformasi digital nasional.
Baca juga: Kemkominfo : Mesir tawarkan perusahaan Indonesia investasi pusat data
Tidak hanya berfokus pada infrastruktur digital, Budi mengatakan Indonesia juga mengajak perusahaan-perusahaan teknologi global untuk berkontribusi pada investasi di pilar transformasi digital lainnya yaitu talenta digital.
Menurut dia pengembangan talenta digital tak kalah pentingnya di Indonesia karena talenta digital berperan besar untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang mengelola dan memanfaatkan infrastruktur digital dengan optimal.
"Yang pasti dalam kemajuan transformasi digital, Indonesia harus jadi significant player. Baik dari sisi knowledge maupun akses dalam kemajuan teknologi itu. Jadi bentuknya (investasi) itu bisa apa saja, dan salah satu yang penting saat ini human capital jadi memang talenta digital harus ditingkatkan," kata Budi.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi digital dorong investasi pusat data di Jakarta
Membahas investasi perusahaan teknologi Google, pada Senin (30/9) perusahaan teknologi tersebut mengumumkan rencananya berinvestasi di Thailand dengan nilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,2 triliun) untuk pembangunan infrastruktur digital.
Dalam pernyataannya, Google menyebutkan infrastruktur digital itu akan dibangun di Bangkok dan kawasan industri Chonburi dan disiapkan untuk memenuhi permintaan komputasi awan (cloud) yang terus meningkat di kawasan Asia Tenggara.
Dua hari setelahnya pada Rabu (2/10), Google mengumumkan komitmennya dalam meningkatkan literasi kecerdasan artifisial di Asia Tenggara dengan memberikan pendanaan kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebesar 5 juta dolar AS (Rp76,1 miliar).
Baca juga: Pemerintah sederhanakan perizinan untuk dorong investasi pusat data
Pendanaan itu menyasar lebih dari 5,5 juta anak muda, pendidik, dan orang tua di 10 negara anggota ASEAN (Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam).
“Melalui kombinasi pelatihan daring dan tatap muka, inisiatif ini berfokus pada pengembangan keterampilan literasi AI yang dibutuhkan untuk berkembang di era digital,” kata President and Chief Investment Officer untuk Alphabet dan Google, Ruth Porat, dalam acara Al Opportunity Southeast Asia Forum di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Baca juga: Nilai investasi pembangunan pusat data AI di Batam Rp1,4 triliun
Baca juga: Pusat data salah satu komponen paling penting ekonomi digital
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024