Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Dosen Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Bangka Belitung melatih keterampilan "ecopreneurship" para siswa sekolah dasar sebagai salah satu upaya pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat.

"Untuk periode ini kita gelar kegiatan pemberdayaan di SD Negeri 52 Pangkalpinang. Kita berharap para siswa paham materi yang disampaikan, mampu meningkatkan kesadaran lingkungan dan memiliki bekal keterampilan 'ecopreneurship'," kata Ketua Tim Dosen Unmuh Babel Randi Syafutra di Pangkalpinang, Kamis.

Kegiatan yang digelar di sekolah tersebut berlangsung mulai 30 Agustus hingga 13 Desember dengan menggelar 16 kali pertemuan yang diisi materi oleh sejumlah dosen Unmuh Babel, antara lain Randi Syafutra, Sisi Pitriyana dan Zakia Ayu Lestari dibantu tiga mahasiswi perguruan tinggi tersebut.

Pada kegiatan itu, para siswa dibekali materi pengetahuan dan pemahaman tentang konservasi lingkungan yang diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan sekitar.

"Kami melihat pentingnya mengedukasi siswa sejak dini mengenai konservasi lingkungan terutama di tengah perubahan iklim yang semakin nyata. Anak-anak harus diajari agar bisa menjadi agen perubahan," katanya.

Salah satu kegiatan utama dalam pemberdayaan ini adalah praktik langsung di lapangan, para siswa diajarkan cara memilah sampah dengan benar dan menanam bibit pohon di lingkungan sekolah.

Dengan adanya praktik tersebut, siswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga merasakan dampak nyata dari tindakan mereka dalam menjaga lingkungan.

Selain aspek konservasi, pemberdayaan ini juga memperkenalkan konsep "ecopreneurship" kepada siswa. "Ecopreneurship" sendiri merupakan gabungan antara kesadaran lingkungan dengan kewirausahaan.

"Kami ingin para siswa mampu menciptakan solusi lingkungan yang juga dapat mendatangkan manfaat ekonomi," katanya.

Pada program "ecopreneurship" anak-anak diajari cara membuat produk dari sampah organik, antara lain ecoenzim dan mendaur ulang sampah menjadi barang siap pakai, misalnya tas dari plastik bekas, sabun dari minyak bekas dan lainnya.

"Harapan kami mereka bisa melihat peluang dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomis," katanya.

Melalui kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif siswa dalam aksi-aksi lingkungan, salah satu kegiatan menarik adalah pemasangan tanaman hias sukulen di ruang kelas.

"Kami ingin anak-anak merasa bertanggung jawab dalam merawat lingkungan mereka, mulai dari hal kecil seperti merawat tanaman hias di kelas," kata Zakia Ayu.

Dengan kegiatan yang bervariasi, pemberdayaan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif, baik di dalam diri siswa maupun di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.

Kegiatan pemberdayaan tersebut mendapatkan dukungan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM) untuk Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) kompetitif nasional 2024.

Kepala SD Negeri 52 Pangkalpinang, Susana menyambut baik program yang dijalankan Unmuh Babel karena membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang lingkungan sekaligus mengajarkan keterampilan yang bermanfaat di masa depan.

"Kami berterima kasih kepada Unmuh Babel yang telah memilih sekolah ini sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, para siswa antusias mengikuti setiap kegiatan," katanya.

Dengan adanya pemberdayaan ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, tetapi juga mampu mengembangkan potensi kewirausahaan yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan itu diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi generasi peduli lingkungan, inovatif dan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan solusi-solusi yang ramah lingkungan.

Baca juga: UI tanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa SD di Depok
Baca juga: Edukasi lingkungan sejak dini dapat ubah gaya hidup jadi berkelanjutan

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024