Jakarta (ANTARA News) - Inggris dan Norwegia memastikan akan terus membina hubungan baik dengan pemerintah baru Indonesia hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning dalam diskusi "Prioritas Pembangunan Ekonomi di Indonesia" di Pusat Kebudayaan Amerika "@america" Jakarta, Rabu malam, mengatakan hubungan kedua negara sudah terbina dengan baik dalam berbagai sektor termasuk perdagangan, ekonomi, pendidikan hingga lingkungan.
"Hubungan Inggris-Indonesia adalah hubungan dua arah, makanya saya katakan ini bagus. Saya yakin siapa pun presidennya nanti, hubungan ini akan terus berlanjut menjadi lebih baik dan bermanfaat," katanya.
Senada dengan Canning, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik juga mengatakan, pihaknya optimistis bisa terus melanjutkan hubungan kerja sama di bidang pelestarian lingkungan dengan pemerintah yang baru kelak.
Kerja sama tersebut tertuang dalam komitmen senilai satu miliar dolar AS di mana Norwegia mendukung penyelamatan hutan dari ancaman deforestasi dan degradasi yang sejalan melalui mekanisme REDD+.
"Di Norwegia, kami juga baru saja mengalami pergantian pemerintah pada Oktober 2013. Satu hal utama dari pemerintah baru yaitu menegaskan bahwa perjanjian dengan Indonesia masih terus berlanjut. Dan pemerintah kami mengatakan perjanjian ini adalah sesuatu yang penting yang patut dilanjutkan," katanya.
Traavik mengatakan implementasi dari perjanjian kedua negara tersebut baru saja dimulai, bahkan ia mengklaim baru sekitar lima persen dari nilai total bantuan tersebut yang digunakan.
"Hanya lima persen dari nilai total yang baru terpakai. Jadi kami berharap bisa memanfaatkannya bersama dengan pemerintah yang baru," katanya.
Ia juga mengaku optimistis Pemilihan Presiden yang akan digelar 9 Juli 2014 akan berjalan sukses, mengingat pelaksanan Pemilu Legislatif 9 April 2014 berjalan lancar.
"Indonesia telah melalui periode demokrasi yang mengagumkan. Saya rasa Pemilu Legislatif 2014 berjalan lancar karena banyak warga yang menggunakan hak pilihnya. Saya yakin Pemilu Presiden 2014 juga akan sama suksesnya," ujar Traavik.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mendapat nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla bernomor urut dua. (A062/A039)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014