Palembang (ANTARA News) - Tim lembaga Rumah Tahfidz di Kota Palembang, Sumatera Selatan, saat ini tengah melakukan perekrutan sukarelawan "Dhuha dan Quran-Duqu" untuk menyemarakkan dan meningkatkan ibadah umat Islam selama bulan suci Ramadhan.
"Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah, kami dari lembaga pendidikan agama Islam dan penghafal Al Quran membuka kesempatan bagi karyawan, profesional muda, mahasiswa, ustadz dan ustadzah, dan guru ngaji untuk menjadi sukarelawan Duqu," kata Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumsel Ustadz Masagus Fauzan Yayan di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan, tugas dari sukarelawan "Duqu" diantaranya mengkampanyekan fadilah shalat Dhuhaa dan mengajarkan metode menghafal Al quran dengan cara asyik.
Melalui sukarelawan tersebut tersebut diharapkan mereka menjadi duta Dhuhaa dan Quran di lingkungan kerja, sekolah, majelis-mejelis, masjid di kawasan permukiman, dan perkantoran atau di sejumlah tempat beraktivitas lainnya seperti di lingkungan tempat usaha di pasar atau pertokoan baik selama bulan Ramadhan maupun seterusnya.
Dengan gencarnya sukarelawan melakukan kegiatan ibadah tersbeut selama bulan suci Ramadhan, diharapkan
kegiatan ibadah Dhuhaa dan Tahfidz Quran menjadi lebih menyebar di Kota Palembang dan 16 kabupaten dan kota Sumsel lainnya yang mayoritas beragama Islam, katanya.
Untuk melakukan perekrutan itu, tim Rumah Tahfidz tidak hanya menunggu sukarelawan datang mendaftar, tetapi gencar berkunjung ke kawasan permukiman penduduk, perkantoran, sekolah, kampus perguruan tinggi, dan pusat kegiatan masyarakat lainnya.
Tim diarahkan tidak hanya menunggu masyarakat datang ke Rumah Tahfidz yang ada di sejumlah kawasan permukiman penduduk, tetapi harus "jemput bola" untuk mempercepat perekrutan dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
Sekarang ini sudah ada puluhan sukarelawan yang siap menjadi duta Dhuhaa dan Quran, dengan gencarnya dilakukan perekrutan diharapkan lebih banyak lagi yang bersedia menjadi sukarelawan yang mendakwakan sunnah Dhuhaa dan Tahfidz Quran.
"Terus terang kita kekurangan SDM yang mampu mendakwakan sunnah Dhuhaa dan tahfidz Quan, banyak juru dakwah lebih membahas soal fiqih dan materi umum, untuk itu dengan adanya sukarelawan iini kami ingin memfokuskan dua ibadah tersebut," ujar Yayan.
(Y009/Z002)
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014