Moskow (ANTARA) - Pemerintah Rusia dan China secara intensif mengembangkan kerja sama industri militer dan pertahanan dengan benar-benar transparan dan tidak ditujukan terhadap pihak negara ketiga, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

"Tingkat rasa saling percaya yang tinggi memungkinkan kami untuk secara intensif mengembangkan kerja sama militer dan teknis militer, melakukan latihan militer bersama, menyelenggarakan patroli udara dan laut, serta melakukan interaksi persahabatan di kawasan perbatasan bersama," kata Lavrov dalam sebuah artikel untuk harian Rossiyskaya Gazeta.

Menurut Lavrov dalam artikel yang ditulis untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Rusia dan China itu, semua hal tersebut dinilai akan membantu memperkuat keamanan kedua negara, menjaga stabilitas internasional dan regional, terutama di kawasan Eurasia Raya.

"Tindakan kami benar-benar transparan, diambil sesuai dengan hukum internasional dan tidak ditujukan terhadap negara ketiga," kata Menlu Rusia itu.

Lavrov mengatakan bahwa meskipun ada berbagai tindakan pembatasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara satelitnya, perekonomian Rusia dan China terus berkembang secara dinamis.

"Struktur perekonomian nasional negara kami memiliki tingkat saling melengkapi yang tinggi. Selama bertahun-tahun, China telah menjadi mitra dagang utama kami. Tahun lalu, Rusia menduduki peringkat pertama dalam hal tingkat pertumbuhan perdagangan dengan China," paparnya.

Pada tahun 2023, perdagangan timbal balik melampaui angka 200 miliar dolar AS (sekitar Rp3 kuadriliun) dan terus mencapai level baru, ujar dia.

"Saya secara khusus ingin mencatat bahwa penyelesaian bilateral hampir sepenuhnya dikonversi ke mata uang nasional – rubel dan yuan: sekarang porsinya telah mencapai 95 persen," ucap Lavrov, menambahkan.

Ia mengatakan, kerja sama yang saling menguntungkan tidak hanya terbatas pada perdagangan, tetapi juga dalam penguatan di bidang industri, investasi, transportasi dan teknologi tinggi, termasuk bidang-bidang maju dan padat pengetahuan seperti pengembangan ruang angkasa, energi nuklir untuk tujuan damai, penelitian fundamental dan kecerdasan buatan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Xi, Putin janji perluas kerja sama praktis pada 75 tahun hubungan
Baca juga: Rusia dan China akan terus dorong keamanan di Eurasia dan dunia

Baca juga: Menlu Rusia dan China bertemu, bahas perang Ukraina hingga BRICS
Baca juga: Rusia masuk tiga besar negara terkemuka dalam pengembangan AI
Baca juga: Pameran foto tentang transformasi historis China dibuka di Moskow

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024