Kami yakin dengan kapabilitas ini, KPI dan PIS dapat menjangkau lebih banyak konsumen serta memenuhi kebutuhan petrokimia untuk industri nasionalJakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk pengangkutan kargo petrokimia jenis paraxylene dan propylene.
Perjanjian kerja sama ditandatangani Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI Sani Dinar Saifuddin dan Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS Arief Sukmara di Bandung, Jawa Barat, Senin (30/9/2024).
Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI Sani Dinar Saifuddin mengatakan melalui kemitraan strategis itu, KPI memberikan kepercayaan kepada PIS untuk mengangkut muatan dari fasilitas kilang pengolahan KPI seperti di Pelabuhan Cilacap dan Balongan menuju fasilitas penyimpanan yang berada di beberapa lokasi seperti Gresik atau fasilitas lain di Indonesia.
"Kapabilitas PIS dalam dunia logistik maritim telah diakui secara internasional, berkat kualitas armada dan standar keamanan tinggi yang telah diterapkan. Kami yakin dengan kapabilitas ini, KPI dan PIS dapat menjangkau lebih banyak konsumen serta memenuhi kebutuhan petrokimia untuk industri nasional secara lebih efektif, dengan biaya yang lebih terjangkau," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS Arief Sukmara mengatakan melalui kerja sama tersebut, PIS kembali menambah portofolio bisnis yang ada dan diharapkan dapat memenuhi permintaan paraxylene dan propylene yang terus berkembang di pasar domestik maupun internasional.
Ia menekankan pentingnya kerja sama tersebut dalam memenuhi permintaan pasar domestik terhadap produk petrokimia.
"Kami turut bangga terhadap kerja sama antara PIS dan KPI yang melambangkan sinergisitas antara entitas Grup Pertamina. Kerja sama ini juga memungkinkan kedua belah pihak untuk mengembangkan bisnis petrokimia dengan memenuhi permintaan konsumen dalam negeri," jelasnya.
Arief juga menyatakan kebanggaan dari PIS untuk dapat berkolaborasi dengan KPI dalam upaya mengembangkan bisnis petrokimia secara agresif.
"Kami optimistis melihat kolaborasi ini. PIS berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi tentunya kepada konsumen strategis kami, terutama KPI," sebutnya.
Paraxylene dan propylene merupakan dua bahan olahan kimia yang berasal dari minyak mentah. Keduanya adalah bahan baku vital dalam berbagai proses industri yang kemudian dapat diolah menjadi berbagai produk industri, seperti plastik PET, obat-obatan, komponen otomotif, produk elektronik, hingga kosmetik.
Peran vital paraxylene dan propylene dalam berbagai produk industri, membuat tren permintaan pasar terhadap keduanya terus meningkat, terutama di Indonesia yang saat ini tengah fokus pada pengembangan kapasitas industri.
Adapun volume pengangkutan kargo berada di kisaran 5.000 metrik ton untuk paraxylene dan 1.567,5 metrik ton untuk propylene dengan frekuensi pengangkutan antara 3-7 shipment setiap bulannya.
Pengangkutan kargo tersebut akan sepenuhnya mengoptimalkan armada milik PIS yang secara khusus dikonfigurasi untuk mengangkut kargo petrokimia dengan aman sesuai standar internasional yang berlaku.
"Peran penting keduanya sebagai bahan baku industri, membuat tren permintaan pasar terus meningkat. Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terhadap dua produk petrokimia tersebut dengan menawarkan solusi pengiriman yang aman dan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau," sebut Arief.
Baca juga: Menteri ESDM pastikan proyek RDMP Balikpapan rampung September 2025
Baca juga: Kilang Pertamina beberkan strategi dukung penerbangan ramah lingkungan
Baca juga: Asia Tenggara jadi hub LNG dunia, PIS siap rebut peluang pertumbuhan
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024