... hati-hatilah tentang matrik pertanggungjawaban yang mereka tandatangani dengan FIFA... "Brasilia, Brazil (ANTARA News) - Presiden Brazil, Dilma Roussef, Rabu, membela keputusan pemerintahannya soal pengeluaran negara untuk Piala Dunia 2014, yang menjadi isu pokok demonstrasi di sana hingga menjelang kick-off pada 12 Juni nanti.
Sebaliknya, partai pendukung Roussef menyalahkan FIFA atas begitu berbelit soal pendanaan penyelenggaraan Piala Dunia 2014 ini. Mereka juga menyatakan FIFA menjamin pembangunan beberapa stadion akan dibiayai swasta.
Pemerintah Brazil kemudian menyadari, investasi swasta atas pembangunan stadion itu tidak akan bisa membiayai -bahkan- sekedar separuh stadion ataupun menyediakan pembiayaan yang diperlukan.
Ini yang dikatakan Roussef kepada jurnalis di kediaman resminya, di Brasilia.
Rouessef perlu dukungan agar bisa dipilih lagi pada Oktober nanti, hanya tiga bulan setelah seluruh seri putaran final Piala Dunia 2014 digelar di Brazi. Dia menghadapi juga tuntutan bisa mengeluarkan dana 11 miliar dolar Amerika Serikat untuk seluruh putaran final Piala Dunia 2014 itu.
Pesan dia kepada calon negara tuan rumah: hati-hatilah tentang matrik pertanggungjawaban yang mereka tandatangani dengan FIFA.
Namun dia masih punya pembelaan soal pengeluaran besar negaranya itu, bahwa seluruh pengeluaran itu untuk rakyat Brazil, bukan sebatas pada masa final Piala Dunia 2014 digelar.
Dia katakan, dengan menjadi tuan rumah, maka banyak kota yang buruk sistem transportasi umumnya menjadi lebih baik lagi, walau dia sadari banyak di antaraya tidak akan tuntas sebelum seluruh putaran final ini selesai digelar.
Roussef santai saja saat menjelaskan semua itu kepada jurnalis dalam makan malam itu. Dia juga mengacu pada demonstrasi serupa di jalan-jalan menjelang Piala Konfederasi pada 2013, turnamen yang dianggap pemanasan menjelang Piala Dunia 2014.
Pewarta: Ade Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014