Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganugerahkan penghargaan Peace Mujahid Award kepada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Indonesia Jusuf Kalla (JK) serta Diplomacy Mujahidah Award kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi atas kontribusi mereka dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Dalam acara penyerahan penghargaan di Jakarta Pusat pada Kamis, Ketua Umum MUI KH. M. Anwar Iskandar mengapresiasi jasa Jusuf Kalla dan Retno Marsudi dalam memperjuangkan perdamaian, hak kemanusiaan, serta kemerdekaan terutama bagi bangsa Palestina.

"Mujahid dan mujahidah, beliau berdua membuat suatu alasan dari perspektif-perspektif kemanusiaan dan perspektif bagaimana undang-undang dasar negara kita yang telah dengan sangat jelas mengatakan bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa dan penjajahan bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan aspek-aspek yang lain," kata Anwar.

Kemudian, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan penghargaan Peace Mujahid Award dan Diplomacy Mujahidah Award merupakan apresiasi atas upaya konkrit kedua tokoh tersebut dalam menciptakan perdamaian seperti yang juga diperjuangkan oleh MUI.

Menurut Sudarnoto, diplomasi yang dilakukan Jusuf Kalla dan Retno Marsudi tidak hanya sebatas soal negosiasi saja, tetapi juga bentuk pemahaman atas perspektif serta kepentingan berbagai pihak dan secara nyata mengimplementasikan niat tulus mereka untuk mewujudkan perdamaian.

"Kedua tokoh ini adalah contoh nyata dari kepemimpinan yang berbasis pada prinsip-prinsip perdamaian, dialog, dan ketulusan," ujarnya.

Jusuf Kalla menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengupayakan perdamaian atas konflik-konflik yang terjadi saat ini, khususnya perang di Palestina yang saat ini telah menyebar ke negara-negara Timur Tengah lain seperti Lebanon.

"Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai untuk kedamaian dunia ini dan kita semua," katanya.

Sementara itu, Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia berada garis depan dalam membela perjuangan bangsa Palestina. Ia mengatakan di Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia terus menggalang negara-negara lain untuk mengakui kedaulatan negara Palestina. Pengakuan ini dapat menempatkan Palestina sejajar dengan negara-negara lain sehingga memberi harapan bagi perjuangan bangsa Palestina.

"Indonesia memilih untuk tetap berpihak membela kemanusiaan, membela yang benar," ujar Retno.

Baca juga: MUI minta masyarakat tetap boikot produk yang terafiliasi Israel
Baca juga: Genosida tak berhenti, MUI: jangan pernah bosan boikot produk Israel
Baca juga: LPPOM MUI: Penamaan Wine berasosiasi dengan nama warna bukan pangan


Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024