Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Noorca M Massardi menyatakan jumlah penonton film Indonesia hingga awal Oktober 2024 sudah mencapai 60 juta orang dari 270 juta jiwa warga Negara Indonesia.

"Ini baru pertama dalam sejarah penonton film Indonesia hingga hari ini sudah mencapai 60 juta jiwa," kata Noorca M Massardi di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan sejak COVID-19, baru pertama kali dalam sejarah penonton perfilman nasional dalam rekor box office mencapai 10 juta jiwa penonton lebih dan juga pertama dalam sejarah 20 judul film Indonesia sudah melampaui satu juta penonton.

"Pada hari ini, penonton film Indonesia sudah mencapai 60 juta jiwa dan ditargetkan tahun depan meningkat mencapai 80 juta penonton film tanah air ini," katanya.

Menurut dia peningkatan penonton film dalam negeri ini tentunya meningkatkan daya beli masyarakat dan juga meningkatkan ketersediaan layar bioskop di berbagai pelosok daerah.

"Saat ini, kita sudah ada 3.000 layar dengan jumlah bioskop 800 gedung yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia," katanya.

Ia menyatakan meskipun mayoritas film-film Indonesia didominasi film horor, dukun dan lainnya, tetapi itulah yang membangkitkan perfilman nasional.

"Baru pertama kalinya sejak Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman diundangkan, kewajiban bagi bioskop untuk menayangkan 60 persen film nasional bisa terjadi," katanya.

Baca juga: LSF desak DPR segera revisi UU Perfilman
Baca juga: LSF sensor 40.000 materi iklan dan film
Baca juga: Struktur organisasi di Lembaga Sensor Film Indonesia 2024 - 2028

Pewarta: Aprionis
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024