Kami fokus pada populasi rentan, termasuk warga binaan, ibu hamil dan juga orang yang memiliki pasangan positif HIV

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mengintensifikasikan skrining sebagai upaya penanganan tuberkulosis (TB) untuk mewujudkan target nasional Eliminasi TB 2030.

"Dalam rencana eliminasi TB 2030, Dinkes Batam fokus pada peningkatan screening. TB juga masuk dalam target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Nomor 6 tahun 2024, dengan penekanan pada deteksi dini dan pengobatan yang cepat," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam Meldasari saat dihubungi di Batam, Kamis.


Menurutnya, TB dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan dua penyakit yang saling berkaitan dimana penderita HIV memiliki sistem imun yang lebih lemah menjadi lebih rentan terhadap infeksi TB, sehingga cek TB dan HIV harus dilakukan secara rutin dan bersamaan.

“Di tahun 2024 Dinkes Batam telah menetapkan target untuk melakukan 36.000 screening TB. Saat ini kami sudah mencapai 34.000. Dari hasil screening, ditemukan 3.648 kasus positif TB. Semakin banyak screening, semakin dekat dengan proses eliminasi,” katanya.

Baca juga: 11 fasilitas kesehatan di Batam miliki alat TCM untuk deteksi TBC
Baca juga: Menkes sebut Indonesia lakukan tiga uji vaksin TBC


Untuk mendiagnosis TB, Dinkes Batam menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang tersedia di 11 lokasi, termasuk empat Puskesmas, rumah sakit, dan Balai Tenaga Kesehatan Lingkungan (BTKL).

Jika hasil pemeriksaan TCM menunjukkan positif TB, pasien harus menjalani pengobatan rutin selama enam bulan.

“Kontrol dilakukan setiap bulan oleh pasien, jadi ada monitoring yang ketat. Karena jika pengobatan tidak dijalankan dengan disiplin dapat menyebabkan resistensi obat lalu jika hal tersebut terjadi, harus mulai dari awal lagi,” katanya.

Selain itu, populasi rentan, seperti pengidap HIV dan warga binaan, juga menjadi sasaran utama dalam program screening TB.


"Kami fokus pada populasi rentan, termasuk warga binaan, ibu hamil dan juga orang yang memiliki pasangan positif HIV, untuk memastikan mereka mendapatkan pemeriksaan TB," kata Meldasari.

Dengan upaya yang terus ditingkatkan, Dinkes Batam optimis eliminasi TB pada 2030 dapat tercapai didukung oleh program skrining yang masif dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: BKKBN paparkan alasan stunting dapat meningkatkan risiko tuberkulosis
Baca juga: Dokter Spesialis: Pentingnya orang tua paham gejala TB pada anak
Baca juga: Ada 12 RS di Jakarta yang punya fasilitas pelayanan TB-RO Rawat Inap

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024