Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan dan mengawal Angkutan Lebaran Terpadu 2006 (1427 H) dengan dukungan sarana dan prasarana maupun faktor keselamatan dan keamanan untuk 14 juta lebih pemudik tahun ini. "Pihak terkait dan delapan propinsi utama pelaksana Angkutan Lebaran Terpadu 2006, secara umum sudah siap," kata Menteri Perhubungan Hatta Rajasa kepada pers usai Rapat Koordinasi Terbatas tentang Persiapan Angkutan Lebaran 2006 yang dihadiri pihak terkait di Gedung Departemen Perhubungan Jakarta, Rabu. Hatta mengemukakan, hal menonjol yang perlu diantisipasi lagi adalah perbaikan jalan-jalan rusak di Sumatera dan sebagian Pulau Jawa, diharapkan sebelum H-7 sudah bisa ditingkatkan kondisinya sehingga mampu digunakan secara baik selama Angkutan Lebaran 2006. Untuk bahan pokok dalam rangka Lebaran 2006, kata Hatta, sudah ada laporan dari Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bahwa secara umum terkendali dan tak ada gejolak berarti. "Artinya, sejumlah komoditas pokok ada kenaikan 5-6 persen dan ini masih dalam batas kewajaran," katanya. Kemudian, untuk penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), lanjut Hatta, Pertamina melalui Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, menyatakan kesiapannya, meski mulai awal Oktober ini ada peningkatan konsumsi secara bertahap sebesar enam persen. "Hingga H-7, untuk Premium, posisi stok diperkirakan mencapai 17 hari dan 21 hari untuk Solar. Jadi, relatif aman," katanya. Kemudian, selama Angkutan Lebaran, Pertamina telah menyanggupi bahwa akan disediakan jalur khusus untuk pengisian BBM bagi pemudik menggunakan sepeda motor yang tahun ini diperkirakan mencapai 1,7 juta kendaraan atau meningkat 38,6 persen dibanding tahun lalu sebesar 1,2 juta kendaraan. "Tempat-tempat peristirahatan mereka, selain di sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum), juga pada jembatan timbang yang memang dilarang beroperasi," katanya. Terkait dengan sepeda motor ini, informasi dari Direktur Lalu Lintas POLRI, kata Hatta, siap melakukan pengawalan para pemudik sepeda motor secara berkelompok. "Pemudik motor dimohon untuk berkelompok atau konvoi dan kepolisian akan mengawalnya di jalur lambat, misalnya dari Jakarta hingga Cirebon dan diteruskan ke zona berikutnya," kata Hatta. Selain itu, kepada pemudik sepeda motor, selain dihimbau untuk menyalakan lampu di siang hari, juga harus mematuhi peraturan lalu lintas, antara lain, setiap sepeda motor tidak boleh dikendarai lebih dari dua orang, termasuk anak-anak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006