Samarinda (ANTARA News) - Korban tewas akibat ambruknya ruko Cendrawasih Permai di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah menjadi empat orang setelah Tim SAR menemukan jenazah Surani dan Abdul Ma'ruf, Selasa malam sekitar pukul 21.53 WITA.
Setelah diidentifikasi, kedua jenazah pekerja bangunan itu kemudian dievakuasi ke RSUD AW Syahranie Samarinda sekitar pukul 22. 37 WITA.
"Memang keduanya sering tidur satu kamar di lantai dua bangunan ruko Cendrawasih Permai. Surani dan Abdul Maruf ditemukan di balik tumpukan selimut sekitar pukul 21. 53 Wita, setelah eskavator berhasil membongkar reruntuhan bagunan," ungkap Yanto, rekan korban yang selamat, saat ditemui di lokasi, Selasa malam.
Sebelumnya, pada Selasa sore dua pekerja yang telah dievakuasi dilaporkan meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif Rumah Sakit AW Syahranie Samarinda
Sekarang ini diduga masih ada delapan pekerja yang masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan ruko. Delapan pekerja yang belum diketahui keberadaannya itu adalah Toni, Towo, Jarwo Rudi, Jono, Jarwanto, Sugiyanto, serta Peron Pamudi.
Hingga Rabu dinihari Tim SAR masih terus mencari mereka, dan alat berat juga terus dioperasikan.
"Pencarian akan terus kami lakukan untuk mencari pekerja yang kemungkinan masih hidup," ungkap Kepala Seksi Pos Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan Mujiono.
Ruko di kompleks perumahan Cendrawasih Permai itu ambruk pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WITA. Saat itu, diperkirakan terdapat 84 pekerja yang berada di dalam bangunan ruko.
Pewarta: Amirullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014