Jakarta (ANTARA) - TNI AU melalui Komando Pemeliharaan Material Angkatan Udara (Koharmatau) melakukan pemeliharaan pesawat angkut jenis Hercules C-130 guna meningkatkan performa pesawat itu.

Dalam siaran pers resmi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), TNI AU menggandeng PTDI untuk melakukan pemeliharaan pesawat Hercules tersebut.

Kontrak pemeliharaan itu tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan Komandan Koharmatau (Dankoharmatau), Marsekal Muda TNI Oki Yanuar di Bandung, Rabu.

"Dengan penuh komitmen kami akan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan efektivitas operasi pesawat C-130 Hercules, baik dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah, maupun menjalankan misi kemanusiaan," kata Gita Amperiawan dalam siaran persnya.

Gita mengatakan pihaknya akan melakukan pemeliharaan di bidang
Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP).

Gita melanjutkan, pengerjaan CWBR dan AUP tersebut akan dilakukan di Hanggar Aircraft Services (ACS) PTDI.

Dia menambahkan total ada sembilan unit pesawat yang akan menjalani proses pemeliharaan tersebut.

Nantinya, pengerjaan pertama akan dilakukan di Depohar 10 pada Oktober 2024. Selanjutnya, pesawat-pesawat tersebut akan melewati proses induction yang direncanakan akan dilakukan pada November 2024.

"Dari segi waktu, pengerjaan CWBR diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan, sedangkan AUP diperkirakan selama 6 bulan," seperti dikutip siaran pers tersebut.

Gita memastikan proses pemeliharaan akan dilakukan secara maksimal dan selesai tepat waktu sehingga pesawat tersebut dapat kembali digunakan untuk kebutuhan TNI AU.

"Dengan penuh komitmen kami akan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan efektivitas operasi pesawat C-130 Hercules, baik dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah, maupun menjalankan misi kemanusiaan," kata Gita.

Di saat yang sama, Marsekal Muda TNI OKi Yanuar berharap kerja sama ini bisa mempererat hubungan antara TNI AU dan PTDI.

Dia juga berharap kerja sama ini bisa menumbuhkan semangat untuk mendukung industri pertahanan dalam negeri.

"Tentu semua sudah tahu bahwa alutsista TNI AU pemeliharaannya 60 persen masih dikerjakan di luar negeri. Kita punya industri pertahanan, ada PTDI, kenapa tidak kita manfaatkan kerja sama dengan TNI AU," kata Gita.

"Pada akhirnya kita dapat bersama mewujudkan kemandirian industri pertahanan atau kemandirian alutsista," tutup dia.
Baca juga: TNI sambut kedatangan pesawat Hercules ke lima di Halim Perdanakusuma
Baca juga: Presiden saksikan penyerahan pesawat Hercules untuk TNI AU

 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024