Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhuhungan (Kemenhub) menyatakan bahwa maskapai baru BlueBird Nordic Airlines (BBN Airlines) tidak mendapat proteksi karena menyasar rute penerbangan yang telah memiliki banyak permintaan.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam Evaluasi Publik Atas Kinerja Sektor Transportasi Umum dan Perhubungan Pemerintahan Jokowi yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa maskapai tersebut tidak mendapat proteksi karena menyasar rute penerbangan dengan istilah "gemuk".

"Tidak ada proteksi, tidak ada proteksi untuk pemain yang baru. Karena apalagi kalau yang bersangkutan ini mencari rute-rutenya, rute rute yang gemuk, rute yang juga sudah dioperasikan dan istilahnya demandnya tinggi, itu tidak ada proteksi di situ," kata Adita.

Adita juga menyampaikan bahwa BBN Airlines sebagai maskapai penerbangan baru di Indonesia telah memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa maskapai BBN Airlines secara resmi sudah mengudara melayani penerbangan di Indonesia sejak Jumat, 27 September 2024.

"Dan dari hasil evaluasi kami memang maskapai ini layak dan dan bisa beroperasi, dan mulai 27 September 2024 yang lalu sudah mulai beroperasi di Indonesia," ucap Adita.

Kemenhub mencatat tiga rute penerbangan domestik yang dilayani maskapai tersebut, yakni penerbangan Cengkareng-Surabaya sebanyak tujuh kali per minggu yang telah dimulai sejak 27 September 2024.


Kedua, penerbangan Cengkareng-Balikpapan mulai beroperasi Senin (30/9) sebanyak tujuh kali per minggu.

Dan ketiga, penerbangan Cengkareng-Denpasar mulai Rabu (2/10) sebanyak tujuh kali per minggu.

"Dengan rute-rute yang sementara ini adalah ruter yang cukup banyak di operasikan oleh maskapai yang lain," kata Adita.

Terpisah, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai kehadiran BBN Airlines di Indonesia dapat menciptakan persaingan sehat di antara maskapai penerbangan, terutama dalam hal harga tiket yang saat ini dianggap terlalu mahal.

"Artinya makin banyak penerbangan persaingannya makin sehat, artinya tidak dikuasai oleh satu maskapai," kata Djoko dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, Djoko mengatakan bahwa kehadiran maskapai penerbangan BlueBird Nordic Airlines (BBN Airlines) di Indonesia diyakini dapat membawa angin segar bagi industri penerbangan nasional.

Menurutnya, persaingan yang sehat antar maskapai di Indonesia, terutama dalam hal harga tiket, sangat dibutuhkan di tengah mahalnya biaya penerbangan saat ini.

Djoko menjelaskan bahwa keberadaan BBN Airlines dapat mendorong terciptanya kompetisi yang lebih terbuka dan seimbang.

Baca juga: MTI: BBN Airlines hadir bisa ciptakan persaingan sehat antar maskapai
Baca juga: Kemenhub: BBN Airines layani tiga rute pernerbangan domestik
Baca juga: BBN Airlines Indonesia tambah empat pesawat layani penerbangan carter

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024