Komoditas nonmigas Maluku yang diekspor Agustus dari kelompok ikan dan udang berupa tuna segar, ikan beku, kerapu, dan kepiting hidup.
Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat ekspor di daerah ini pada Agustus 2024 masih didominasi sektor nonmigas mencapai 1,05 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Ekspor pada Agustus 2024 mengalami peningkatan 153,61 persen dibanding Juli 2024 yang hanya sebesar 0,41 juta dolar AS," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Patiwallapia, di Ambon, Rabu.

Komoditas nonmigas Maluku yang diekspor Agustus dari kelompok ikan dan udang berupa tuna segar, ikan beku, kerapu, dan kepiting hidup.

Secara akumulatif nilai ekspor Maluku periode Januari-Agustus 2024 sebesar 34,88 juta dolar AS atau mengalami penurunan sekitar 26,29 persen dibanding periode yang sama 2023.

Sedangkan negara tujuan ekspor Maluku pada Agustus 2024 yaitu negara anggota ASEAN senilai 0,48 juta AS dan negara Asia lainnya senilai 0,53 juta dolar AS dan negara luar kawasan Asia senilai 0,04 juta dolar AS.

Total nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Agustus 2024 mencapai 0,53 juta dolar AS atau turun 90,03 persen dibanding Juli 2024.

Secara akumulatif nilai ekspor komoditas asal Provinsi Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku selama periode Januari-Agustus 2024 mencapai 18,44 juta dolar AS atau mengalami penurunan sekitar 41,56 persen dibanding periode yang sama 2023.

Ia memaparkan ekspor Maluku selama Agustus 2024 melalui dua pelabuhan yakni Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Maluku melakukan perluasan peluang ekspor komoditas perikanan melalui ekstensifikasi serta intensifikasi.

“Perluasan yang kami lakukan adalah dengan cara menambah produk- baru yang bisa diekspor dari berbagai daerah di Maluku serta meningkatkan volume ekspor itu sendiri,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Erawan Asikin.

Pihaknya masih akan fokus dalam mengembangkan budi daya berbasis potensi tiap-tiap wilayah kepulauan, hal itu sejalan dengan ditetapkannya lima prioritas pengembangan budidaya di Maluku oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Selain itu, pihaknya juga melakukan penambahan terkait jenis komoditas serta jenis olahannya, sehingga negara yang berminat dengan komoditas perikanan Maluku memiliki banyak pilihan.

“Terhadap komoditas yang diekspor misalnya selama ini hanya mengekspor udang mentah, saat ini kami sudah mulai melakukan ekspor udang dalam bentuk siap konsumsi dan siap dimasak,” katanya pula.

Khusus komoditas udang, kata dia, Provinsi Maluku memiliki sentra budi daya udang di Desa Pasahari dan Arara, Seram Utara, Maluku Tengah yang dikelola oleh pihak swasta.
Baca juga: KKP: Nilai ekspor perikanan Maluku tembus Rp400 miliar semester I 2024
Baca juga: Pemprov sebut nilai ekspor perikanan Maluku capai 56 juta dolar AS

Pewarta: Winda Herman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024