Kami percaya para calon kepala daerah memiliki integritas, edukatif dan memiliki visi untuk membangun Indonesia, khususnya di Papua
Jakarta (ANTARA) - Puluhan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Puncak (IPMAP) mengajak para calon kepala daerah yang tengah berkontestasi pada Pilkada untuk menjalankan kampanye secara aman dan damai.

"Kami pesan di sini kepada kakak-kakak yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah bisa mengkampanyekan politik yang sehat dan bisa menjalankan Pilkada ini dengan aman, adil, jujur dan damai," kata Koordinator Lapangan IPMAP Spri Mulani Jikwa usai menggelar Festival Budaya di Anjungan Papua Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Baca juga: Pengamat harap paslon jujur di debat perdana Pilkada Jakarta

Mahasiswa Papua tidak ingin persoalan lampau terjadi kembali di tanah Papua dan daerah lainnya.

"Kami percaya para calon kepala daerah memiliki integritas, edukatif dan memiliki visi untuk membangun Indonesia, khususnya di Papua," kata dia.

Jikwa juga percaya bahwa para calon kepala daerah ini bisa menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam melaksanakan Pilkada serentak 2024 di Indonesia.

Melalui Festival Budaya dengan pentas drama dan tarian Papua itu, kata dia, para mahasiswa ingin mengedukasi kepada masyarakat Indonesia, khususnya Papua dan Kabupaten Puncak agar menjalankan pesta demokrasi Pilkada itu dengan aman, jujur, adil dan damai.

Baca juga: KPU tetapkan transformasi Jakarta jadi tema debat perdana Pilkada DKI

"Melalui drama yang kami simulasi tadi kiranya bisa mengedukasi kepada seluruh rakyat Indonesia dan khususnya Papua dan Kabupaten Puncak agar Pilkada serentak pada 27 November 2024 berjalan dengan aman dan damai. Kami tidak ingin insiden perang suku kembali lagi di tanah Papua," papar Jikwa.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Puncak (IPMAP) saat menggelar drama perang suku saat pelaksanaan Pemilu di Anjungan Papua Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Syaiful Hakim


Dalam pentas drama itu, diceritakan dua calon kepala daerah bersitegang, sehingga menimbulkan perang suku diantara pendukung dua calon tersebut.

Salah satu calon kepala daerah mengklaim telah ditunjuk oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai G, sementara calon lainnya mengklaim didukung oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan tingkat ranting di wilayahnya.

Lantaran masing-masing calon kepala daerah memiliki ego tinggi, maka terjadilah perang suku diantara dua kubu, sehingga mengorbankan banyak jiwa.

Baca juga: KPU Jakut giat sosialisasikan pelajar gunakan hak pilih di pilkada

Perang suku itu juga menimbulkan dendam dari masing-masing kubu karena banyak saudaranya yang telah menjadi korban, hingga akhirnya pemerintah setempat dan tokoh adat turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024