Eksekusi pemboran untuk 4 sumur produksi lainnya direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2025.
Pekanbaru, (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meningkatkan produksi minyak mentah sebanyak 2.000 barel per hari dari lapangan tua, yakni Lapangan Obor di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, melalui penginderaan seismik tiga dimensi (3D).

Executive Vice President Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan sejak mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan pada Agustus 2021, tim pengembangan lapangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lapangan-lapangan yang tergolong "small-field" atau tua, termasuk Lapangan Obor sebagai salah satu prioritas utama.

Hasilnya dengan penginderaan seismik 3D dapat menjangkau cadangan minyak terperangkap di antara reservoir utama (attic oil).

"Para perwira PHR dari bagian pengembangan aset mulai menerapkan teknik penginderaan seismik 3D terkini pada lapangan-lapangan tua yang sebelumnya tidak menjadi fokus. Metode ini telah berhasil mengidentifikasi cadangan potensial yang sebelumnya tidak terdeteksi," kata Andre Wijanarko dalam keterangannya, di Pekanbaru, Rabu.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, katanya lagi, PHR melaksanakan pemboran tambahan pada 5 sumur di Lapangan Obor sebagai bagian dari paket pengembangan SLO OPLL Stage-4.

Sumur pertama, yaitu Obor #4, telah selesai dibor dan mulai berproduksi pada 28 September 2024 dengan laju alir mencapai 2.144 barel minyak per hari.

"Eksekusi pemboran untuk 4 sumur produksi lainnya direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2025," ujarnya lagi.

Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Sumatera Bagian Utara Rikky Rahmat Firdaus mengapresiasi upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional. Termasuk dalam hal ini melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur yang sudah ada.

"Upaya tersebut memastikan WK Rokan dapat terus berkontribusi dalam mencapai target produksi migas nasional, yaitu 1 juta barel minyak per hari dan 12 'billion standard cubic feet per day' (BSCFD) pada tahun 2030," ujarnya pula.
Baca juga: PHR lakukan survei seismik 3D di Siak Riau buru cadangan minyak baru
Baca juga: Menteri LHK dan PHR resmikan ekoriparian pada dua kampus di Riau


Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024