Beirut (ANTARA News) - Satu komite menteri Lebanon yang dipimpin oleh Perdana Menteri Tammam Salam pada Senin (2/6) mensahkan rencana empat-langkah untuk menghadapi krisis pengungsi Suriah, yang terus berkembang, di negeri itu dan membatasi arus pengungsi ke dalam wilayah Lebanon.
Menteri Urusan Sosial Rachid Derbas mengatakan komite tersebut telah mempelajari berbagai cara guna membatasi jumlah orang Suriah yang kehilangan tempat tinggi di negerinya. Ia merinci bagaimana orang Suriah yang kehilangan tempat tinggal dan memasuki Lebanon mesti diserahkan ke stasiun militer di dekat perbatasan Lebanon.
Ia menambahkan status semua pengungsi Suriah yang berusaha memasuki Lebanon lagi setelah kembali ke Suriah mesti dicabut.
Menteri itu mengatakan Lebanon akan mengkaji tindakan lebih lanjut mengenai cara menangani orang Suriah yang kehilangan tempat tinggal dan sudah tinggal di Lebanon dan mereka "yang secara tidak sah memegang status pengungsi", demikian laporan Xinhua , Selasa pagi WIB.
Keputusan akhir ialah menyediakan kondisi yang layak buat mendirikan kamp yang terjamin di dalam wilayah Suriah atau di daerah terpencil di perbatasan Lebanon-Suriah.
Menurut Derbas, rencana itu diluncurkan pada Ahad (1/6) dan sudah melaksanakan beberapa keputusan komite tersebut, "terutama pencabutan status pengungsi dari orang Suriah yang kehilangan tempat tinggal dan pulang ke Suriah".
PBB telah menyatakan Lebanon sekarang menampung lebih dari satu juta pengungsi Suriah, dengan penambahan sebanyak 44.000 orang pada Mei.
Lebanon menghadapi tekanan keamanan dan ekonomi yang sangat besar akibat banyaknya arus pengungsi Suriah. Bank Dunia telah memperkirakan kerugian langsung yang diderita Lebanon akibat krisis Suriah berjumlah sebanyak 7,5 miliar dolar AS, demikian Xinhua.
(C003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014