Mereka yang beramal saleh disertai keimanan ini adalah mereka yang Allah janjikan sebagai penguasa bumi karena dalam iman ada kebenaran, kejujuran, dan keadilan.

Jakarta (ANTARA) - Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar mengingatkan kepada para pelaku ekonomi maupun pemegang kebijakan untuk menjadikan adil dan jujur sebagai pedoman utama dalam mewujudkan kemakmuran di muka bumi.

"Memakmurkan bumi tentu dengan segala tata tertibnya, segala kekuatannya, segala inovasinya, keadilannya, kejujurannya karena Allah menjanjikan bagi mereka-mereka yang saleh di dalam perbuatan, saleh sosialnya akan memimpin bumi ini," ujar Kiai Miftach dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Kiai Miftach saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Serantau Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam Malaysia (YAPEIM) 2024 yang diselenggarakan di Hotel Mariott, Putrajaya, Malaysia.

Dalam forum itu hadir beberapa tokoh yang berasal dari perwakilan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Kamboja, Singapura, Indonesia, dan Filipina.

Baca juga: Riba: Pengertian dan hukumnya dalam Islam

Baca juga: Wapres: Ekonomi dan keuangan syariah bukan hanya untuk umat Islam

Forum ini diselenggarakan oleh Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam Malaysia sebagai bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-40 yayasan tersebut.

Kepada para peserta yang hadir, Kiai Miftach mengisahkan simpati Rasulullah SAW atas berpulangnya empat orang yang bukan Muslim tetapi melaksanakan esensi dari ajaran Islam.

Ia menerangkan bahwa Rasulullah bersimpati atas seseorang yang belum beriman itu karena kejujuran, keadilannya, dan kedermawanan yang ditunjukkan.

Kiai Miftach juga menerangkan ayat dari Surat Al-Anbiya dan Surat An-Nur. Arti dari ayat tersebut tidak lain adalah bahwa Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, akan memimpin bumi ini.

"Mereka yang beramal saleh disertai keimanan ini adalah mereka yang Allah janjikan sebagai penguasa bumi karena dalam iman ada kebenaran, kejujuran, dan keadilan," kata dia.*

Baca juga: Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Baca juga: Kemenag dorong pengembangan budaya Islam jadi pilar kemajuan ekonomi

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024