Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati mengemukakan, Peringatan Hari Susu Nasional pada 1 Juni 2014 masih ditandai dengan cukup rendahnya konsumsi susu di Indonesia.
"Merujuk data Kementerian Pertanian pada tahun 2013, konsumsi susu hanya 11,09 kilogram per kapita per tahun," kata anggota Fraksi PPP itu dalam pernyataan pers di Jakarta, Senin.
Padahal, kata Okky, target pemerintah tahun 2014 ini konsumsi susu sebesar 13,4 kilogram per tahun atau 13 liter per kapita per tahun.
Data ini semakin memprihatinkan bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi di negara Asia lainnya. Seperti data tahun 2011 menyebutkan, konsumsi susu penduduk India rata-rata sebanyak 42,8 liter, Malaysia (22,1) liter, Thailand (33,7), Filipina (22,1), dan Vietnam 12,1 liter.
Menurut mantan peragawati ini, situasi tersebut tidak terlepas dari mahalnya harga susu yang umumnya berasal dari impor, yakni sebesar 2,6 juta ton atau 79 persen per tahun.
Dia mengatakan, manfaat meminum susu sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan dan pertumbuhan fisik dan keunggulan generasi penerus Indonesia. Susu merupakan salah satu sumber protein dan kandungan gizi lainnya.
Karena itu, kata dia, perlu direspon secara serius dengan membuat langkah yang revolusioner.
Ide revolusi putih yang digulirkan Prabowo-Hatta dengan menyediakan susu segar bagi anak-anak miskin Indonesia yang diproduksi dari peternakan kambing dan sapi merupakan langkah konkret untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan tangguh.
"Gerakan ini juga akan memberi dampak turunan dengan meningkatkan para peternak tentunya akan meningkatkan ekonomi nasional," katanya.
(Tz-S023/B008))
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014